JAKARTA, KalderaNews.com — Hampir di semua negara yang ingin membuka kembali sekolah mereka di masa pandemi COVID-19 terjadi pro-kontra. Yang terbaru adalah di Inggris. Ketika pemerintah negara itu memastikan tanggal 1 Juni ini sebagai awal kembalinya anak-anak sekolah dasar belajar di ruang kelas, banyak yang menentangnya.
Sejauh ini pemerintah Inggris masih konsisten dengan rencana tersebut. Namun orang tua murid yang belum siap mengizinkan anak-anaknya kembali ke sekolah diberikan keleluasaan memutuskan.
Walaupun pada awalnya suara yang kontra sangat besar, pengalaman di negara-negara yang sudah membuka kembali sekolah menunjukkan pada akhirnya meredup seiring dengan waktu. Di Denmark dan di Australia, misalnya, tidak ada lagi perdebatan yang signifikan, seiring dengan antusiasme anak-anak memasuki sekolah.
David Jeffrey dan Schrochis Karki, pakar pendidikan dari Oxford Policy Management, Inggris, memaparkan argumen tentang perlunya kembali anak-anak belajar di kelas. Argumen ini didasarkan pada pengalaman dan studi mereka di sejumlah negara di Afrika, yang mengalami krisis akibat mewabahnya penyakit, konflik ataupun bencana alam.
Leave a Reply