Izinkan saya mengajukan pertanyaan: Berapa banyak dari Anda ketika Anda masih kecil, dan Anda ditanya “apa yang ingin Anda lakukan?” lalu menjawab “profesional Kesehatan Masyarakat!”? Saya juga tidak. Namun, kita akhirnya berada di posisi ini.
Saya tidak akan pernah melupakan hari orientasi pertama di sekolah ini. Saya makan siang di kamar mandi dengan kaki di dudukan toilet, jadi tidak ada yang tahu bahwa saya ada di sana. Saat itu, saya sangat takut pada segalanya – terutama, saat rehat kopi. Saya sangat gugup karena harus melakukan obrolan ringan. Saya tidak tahu harus berkata apa, saya takut mengatakan sesuatu yang salah, saya takut terlihat “berbeda.” Bahkan dengan hanya mengenakan jilbab saya sudah membuat identitas saya jelas tanpa perlu memberi tahu siapa pun apa yang saya percayai. Saya telah melihat banyak berita tentang Islamofobia dan itu membuat saya khawatir.
BACA JUGA:
- 4 Langkah Paling Mudah Buat Akun KIP Kuliah untuk SBMPTN, SBMPN dan Seleksi Mandiri PTN dan PTS
- Lengkapi Berkas KIP Kuliah, Jalur SBMPTN, Mandiri PTN dan PTS Segera Dibuka
- Sempat Ditunda Gegara Corona, Inilah Jadwal dan Aturan Terbaru UTBK dan SBMPTN 2020
- KIP Kuliah Masih Terbuka untuk Mahasiswa Baru Sampai Semester 3, Begini Cara Dapatnya
Namun, segera sesudah memasuki minggu kedua saya di sekolah ini persepsi saya mulai berubah. Saya menemukan ruang salat di lantai bawah. Yang mengejutkan, Harvard memberi kami ruang sembahyang yang sangat nyaman yang dilengkapi dengan semua hal yang kami butuhkan untuk salat. Yang membuatnya lebih istimewa, adalah teman Yahudi saya yang menunjukkan ruangan itu kepada saya karena dia melihat saya sembahyang di bawah tangga darurat.
Leave a Reply