Ternyata Begini Sejarah Penetapan Hari Anak Nasional, Pernah Berubah Berkali-Kali

Ilustrasi: Anak-anak di daerah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. (Kalderanews.com/y.prayogo)
Ilustrasi: Anak-anak di daerah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. (Kalderanews.com/y.prayogo)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Setiap 23 Juli, kita memperingati Hari Anak Nasional. Tentu, ada alasan dan sejarah yang melandasinya.

Peringatan hari anak di Tanah Air bermula dari gagasan Kongres Wanita Indonesia (Kowani). Dalam pertemuan nasional Kowani tahun 1951 diputuskan beberapa hal, termasuk mengupayakan penetapan Hari Kanak-Kanak Nasional.

BACA JUGA:

Satu tahun berselang, Pekan Kanak-Kanak digelar. Dalam acara ini, digelar pawai anak-anak di Istana Merdeka yang disambut langsung oleh Presiden Sukarno. Pada pertemuan berikutnya di Bandung, Jawa Barat, Pekan Kanak-Kanak dirumuskan semakin serius.

Kowani memutuskan, Pekan Kanak-Kanak akan digelar secara rutin setiap minggu kedua pada bulan Juli atau saat anak-anak liburan kenaikan kelas. Rekomendasi itu pun disetujui pemerintah.

Dalam pertemuan Kowani 1964 di Jakarta, muncul usulan agar ditetapkan Hari Anak Indonesia. Akhirnya, pemerintah menetapkan tanggal 1-3 Juni untuk memperingati hari anak di Indonesia. Hal ini bersamaan dengan rangkaian peringatan Hari Anak Internasional pada 1 Juni.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*