JAKARTA, KalderaNews.com – Bukik Setiawan, Ketua Yayasan Guru Belajar dan Perintis Komunitas Guru Belajar berbagi kiat yang harus dilakukan pada Obrolan Guru Merdeka Belajar, sebuah webinar dari Kampus Guru Cikal. Ia menyampaikan ada tips berbeda yang harus diterapkan kepala sekolah dan guru jika ingin Asesmen Nasional sukses.
“Sebenarnya Asesmen Nasional merupakan ini merupakan kesempatan yang baik untuk kita semua untuk mengakhiri tren negatif dari kualitas pembelajaran kita yang selama 15 tahun terus mengalami penurunan. Harapannya, dengan Asesmen Nasional kualitas pembelajaran kita naik,” ujarnya.
Pembahasan kali ini menyorot kepada upaya yang harus dilakukan di lingkungan sekolah pada lingkup guru.
BACA JUGA:
- Tip Taklukkan Asesmen Nasional, Kepala Sekolah Harus Gas Pol!
- Pelatihan Guru 32 Jam Masih Menimbulkan Polemik di Kalangan Pendidik
- Di Era Digital, Guru SD Wajib Kuasai 5 Keterampilan Ini
Lakukan Asesmen di Awal Pembelajaran
Ia menuturkan bahwa guru harus melakukan asesmen di awal pembelajaran untuk memahami kompetensi awal murid terkait kompetensi literasi, numerasi, dan karakter sebagai dasar untuk menyusun perencanaan pembelajaran.
“Istilahnya, ini merupakan asesmen diagnosis. Saya percaya, guru dan sekolah dengan dukungan yang tepat, mampu menyusun asemen literasi, numerasi, dan karakter. Tidak harus sempurna, bikin dulu aja. Nanti jika ada masukan, nanti kita perbaiki. maka Mulailah membiasakan buat asesmen di awal pembelajaran,” tuturnya.
Lakukan dan Perbanyak Asesmen
Melakukan dan memperbanyak pelaksanaan asesmen formatif berbasis kompetensi literasi, numerasi, dan karakter sebagai dasar untuk penyesuaian pembelajaran.
Ia mengajak para guru yang belum pernah menyusun asesmen untuk segera melakukannya. Lalu, guru yang sudah pernah, maka perbanyak asesmen formatif sebagai dasar penyusunan pembelajaran.
Kurangi Tugas
Mengurangi jumlah tugas sekaligus meningkatkan kualitas tugas yang bisa berkontribusi pada peningkatan kompetensi literasi, numerasi, dan karakter. Ia menuturkan bahwa terlalu banyak tugas dapat menghabiskan energi guru saat bekerja.
“Semakin dikurangi, maka guru akan semakin memiliki banyak waktu untuk memberikan tugas berkualitas bagus. Jika tugas semakin banyak, maka energi guru semakin habis. Tugasnya sedikit saja, namun berkualitas dengan memberikan umpan balik kepada murid,” ucapnya.
Tip pada guru sangat menekankan pada kualitas pengayaan dan tugas yang diberikan kepada murid. Pada hakikatnya, Asesmen Nasional merupakan alat untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Murid menjadi senang belajar karena tidak menghafal dan dibanding-bandingkan dengan murid yang lebih pintar.
Sebaliknya, pada sisi guru, Asesmen Nasional bermanfaat untuk menghemat waktu demi menyusun komponen pembelajaran yang berkualitas baik.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply