Sekjen PBB: Masih Banyak Tindakan Represif di Tengah Pandemi Covid-19

Sekjen Umum PBB Antonio Gutarres (KalderaNews/Ist)
Sekjen Umum PBB Antonio Gutarres (KalderaNews/Ist)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal PBB memperingati hari Hak Asasi Manusia pada 10 Desember 2020. Tema peringatan Hari HAM kali ini adalah “Recover Better – Stand Up For Human Rights”.

Ia menyebutkan pada pidato singkatnya bahwa pandemi Covid-19 menimbulkan banyak pelanggaran HAM. Selain itu, pandemi Covid-19 memiliki dampak yang besar, terutama bagi kelompok rentan.

“Pandemi Covid-19 telah memperkuat dua kebenaran mendasar tentang hak asasi manusia. Pertama, pelanggaran HAM membahayakan kita semua. Pandemi Covid-19 membuat ketidakseimbangan pengaruh pada kelompok rentan, termasuk tenaga kesehatan, disabilitas, orang tua, laki-laki dan perempuan, dan minoritas,” ungkapnya.

BACA JUGA:

Di tengah pandemi Covid-19 masih banyak tindakan represif yang membatasi ruang sipil dan kebebasan media. Situasi semakin parah karena adanya kemiskinan dan diskriminasi yang belum kunjung usai.

“Hal ini berkembang pesat karena kemiskinan, ketidaksetaraan, diskriminasi, perusakan lingkungan, dan kegagalan hak asasi manusia lainnya yang menyebabkan kerapuhan yang sangat besar dalam masyarakat kita. Pada waktu yang bersamaan pandemi merusak hak asasi manusia dengan memberikan dalih untuk tanggapan keamanan yang berat dan tindakan represif yang membatasi ruang sipil dan kebebasan media,” ujarnya.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*