MANADO, KalderaNews.com – Alumni Madrasah Aliyah (MA) yang berprestasi bisa langsung masuk ke Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) tanpa tes. Hal ini disampaikan Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, Suyitno ketika membuka Pertemuan WR/WK III PTKIN se-Indonesia di IAIN Manado, Sulawesi Utara.
BACA JUGA:
- Akreditasi Harga Mati Bagi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN)
- Alhamdulillah, Dana BOS Madrasah Tambahan Cair Sebelum 20 Desember 2020
- Kuota Gratis 50GB Tahap I untuk 464.415 Mahasiswa PTKI Mulai Disalurkan Hari Ini
Suyitno mengatakan, siswa-siswi yang hafidz Al-Qur’an, juara olimpiade, memiliki prestasi akademik dan non akademik, bisa menjadi bibit-bibit unggul bagi pengembangan PTKI. “Kita ingin memastikan, input mahasiswa yang masuk ke PTKIN dari tahun ke tahun adalah yang berkualitas,” kata Suyitno.
Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang ini menegaskan, tugas PTKI bukan mengajarkan baca tulis Al-Qur’an saja, tetapi harus menyentuh ke substansi keagamaan. Disinyalir, saat ini masih ada mahasiswa yang belum bisa mengaji.
“Mestinya kemampuan membaca Al-Qur’an sudah selesai saat mereka di pendidikan dasar dan menengah, bahkan MI dan MTs,” tegasnya.
Suyitno berharap, sistem penerimaan mahasiswa baru tidak semata-mata berbasis computer base test (CBT), lantaran CBT dinilai kurang dalam mendeteksi pemahaman dan pengalaman keagamaan calon mahasiswa.
Bahkan, Suyitno menambahkan, PTKIN menjaring bibit-bibit unggul, bila perlu ada kuota khusus untuk KIP Kuliah bagi mereka yang mempunyai kualitas khusus. “Di antara kuota KIP Kuliah yang saat ini 17.565 orang, memungkinkan untuk diberikan kepada siswa yang berprestasi, tetapi mengalami keterbatasan ekonomi,” ungkap Suyitno.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply