Menko Muhadjir: PJJ Membuat Kesenjangan Pendidikan di Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. (KalderaNews.com/Ist.)
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. (KalderaNews.com/Ist.)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Pandemi Covid-19 memaksa pemerintah menerapkan kebijakan sistem pendidikan jarak jauh (PJJ). Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy berkata, penerapan PJJ memperlihatkan kesenjangan dalam dunia pendidikan di Indonesia.

BACA JUGA:

“Jangan bicara industri 4.0, terutama dengan mereka yang ada di pelosok, tapi bagaimana anak-anak mendapatkan akses pendidikan. Tugas saya sebagai Menko PMK adalah memastikan hal itu dengan baik. Kita tidak boleh membiarkan satu orang pun anak bangsa terabaikan,” ujarnya ketika menjadi pembicara dalam Webinar Mahasiswa Universitas Terbuka Kelompok Belajar Hongkong.

Maka, Menko Muhadjir, program pendidikan di Indonesia harus meliputi empat hal yaitu akses, kuantitas, kualitas, dan kesesuaian. Empat hal tersebut harus diramu untuk mencapai cita-cita seperti dikatakan Undang-Undang Dasar 1945.

Menko Muhadjir mengatakan, kualitas tanpa kuantitas akan membuat Indonesia semakin tertinggal. Pun kualitas dan kuantitas tanpa ada kesesuaian dengan dunia kerja juga percuma.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*