Screening COVID-19, Stasiun KAI Gunakan GeNose. Begini Prosedurnya

Screening COVID-19 menggunakan GeNose di Stasiun Pasar Senen, Jakarta (KalderaNews.com/Kai.id)
Screening COVID-19 menggunakan GeNose di Stasiun Pasar Senen, Jakarta (KalderaNews.com/Kai.id)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Guna meminimalisir penyebaran virus corona, mulai Jumat, 5 Februari 2021 mendatang, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero akan menghadirkan layanan GeNose di Stasiun Pasar Senen dan Yogyakarta.

GeNose sendiri merupakan alat deteksi covid-19 hasil inovasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang memiliki keunggulan lebih murah, cepat, dan akurat.

BACA JUGA:

Melalui siaran pers resmi, EVP Corporate Secretary KAI Dadan Rudiansyah mengatakan jika calon penumpang akan lebih dimudahkan dengan hadirnya GeNose karena harganya yang terjangkau, serta memiliki akurasi sebesar 93-95%.

“Keunggulan produk GeNose C19 dibandingkan dengan rapid test antigen dan swab test/PCR yaitu hasilnya cepat diketahui, hanya memerlukan waktu selama kurang lebih 3 menit.” Tambah Dadan.

Tampilan alat GeNose di Stasiun Pasar Senen
Tampilan GeNose di Stasiun Pasar Senen, Jakarta (KalderaNews.com/kai.id)

Syarat Pemeriksaan dengan GeNose

Untuk mendeteksi virus corona pada penumpang dengan alat ini, ada beberapa aturan yang perlu diketahui. Salah satu yang terpenting adalah penumpang dalam keadaan sehat serta telah membeli tiket resmi.

“(calon penumpang) dilarang merokok, makan, minum (kecuali air putih), selama 30 menit sebelum pemeriksaan sampel napas,” ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus.

Adapun prosedur yang harus diikuti ialah:

  • Setiap calon penumpang harus antre dan mendaftar dengan tertib untuk selanjutnya diberikan kantong GeNose C19 setelah melakukan proses pembayaran.
  • Setelah itu, calon penumpang diminta untuk mengambil napas melalui hidung dan membuangnya lewat mulut sebanyak 3 kali. Caranya, pengambilan napas pertama dan kedua hembuskan di dalam masker. Lalu pengambilan napas ke-3, langsung embuskan ke dalam kantong hingga penuh.
  • Kunci kantong agar udara di dalamnya tidak keluar dan serahkan kantong kepada petugas untuk dianalisis menggunakan alat GeNose C19.
  • Hasil pemeriksaan GeNose C19 akan keluar dalam waktu sekitar 3 menit. Pemeriksaan dilakukan 1 kali tanpa pengulangan.

Hasil pemeriksaan yang menunjukkan negatif berlaku 3 x 24 jam sejak dikeluarkannya print-out. Sedangkan jika hasilnya positif, calon penumpang  tidak diperbolehkan naik Kereta Api.

Contoh pemeriksaan dengan GeNose di Stasiun Pasar Senen, Jakarta (KalderaNews.com/kai.id)

Mengenal Lebih Dekat GeNose

Lebih lanjut, perangkat deteksi covid-19 ini memang belum terlalu dikenal seperti test PCR/antigen. GeNose C19 sendiri adalah alat yang meniru cara kerja hidung manusia dengan memanfaatkan sistem penginderaan (larik sensor gas) dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dalam membedakan pola senyawa yang dideteksi.

GeNose C19 melakukan screening melalui embusan nafas pasien Covid-19 dan merupakan perangkat GeNose yang dikombinasikan dengan software Artificial intelligence yang terlatih untuk membedakan sampel nafas yang diduga positif Covid-19 atau negatif Covid-19.

Meskipun telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan No Kemenkes RI AKD 20401022883, layanan ini dinilai banyak ahli belum siap untuk digunakan publik.

Melansir CNNIndonesia.com, Pandu Riono seorang Epidemiolog asal Universitas Indonesia (UI) mengatakan status GeNose masih dalam tahap eksperimental. Selain itu, alat ini juga kurang efektif digunakan pada pengguna yang merokok atau mengonsumsi makanan dengan bau menyengat seperti jengkol.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*