YOGYAKARTA, KalderaNews.com – Melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta, sekelompok mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) menawarkan inovasi baru berupa mesin pengolahan sampah makanan. Inovasi in diberi nama EFFAST. Temuan ini dapat digunakan untuk pengolahan sampah sisa makanan menjadi pupuk organik bagi tanaman.
Untuk menghasilkan EFFAST, tiga mahasiswa UII bekerja malakukan penelitian pada Juli-Agustus 2021. Ketiga mahasiswa ini adalah Gayuh Ajeng Wandansari (Teknik Lingkungan/Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan), Nurul Muzayyanah (Teknik Lingkungan/Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan), dan Ahmad Afifudin Noviantoro (Teknik Industri/Fakultas Teknologi Industri). Mereka bekerja di bawah bimbingan Rininta Hanum, selaku dosen di UII.
Gayuh menjelaskan kehadiran EFFAST dapat menjadi solusi alternatif bagi masyarakat terutama pemilik restoran. Selama ini, sampah sisa makanan menjadi persoalan di banyak restoran. Umumnya sampah ini hanya dibuang tanpa ada usaha untuk diolah. EFFAST dibuat agar mengatasi masalah lingkungan dari pembuangan sampah ini.
BACA JUGA:
- ITNY Yogyakarta Menggelar Lomba Esai dan Desain Bertema Kendaraan Listrik Indonesia
- Pemda Yogyakarta Akan Menanggung Pendidikan Anak Yatim Piatu Karena Covid-19
- UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Akan Memberi Gelar Doktor Honoris Causa Kepada Syekh Ahmed al-Tayeb dan Paus Fransiskus
“Agar tidak menimbulkan permasalahan lingkungan seperti ledakan timbulan sampah yang disebabkan banyaknya gas metan dan menipisnya lapisan ozon,” tutur dia.
Mekanisme kerja temuan ini adalah pengolahan sampah diawali dari sampah sisa makanan yang bertekstur lunak dimasukkan ke dalam mesin. Kemudian, sampah itu akan dicacah dengan motor pencacah, sesuai dengan signal yang dikirimkan oleh micro controller arduino mega. Proses pencacahan berfungsi untuk memperluas permukaan bahan sehingga dapat mempercepat proses pengeringan.
“Sampah kemudian dipanaskan dengan menggunakan heater. Sampah tersebut menjadi pupuk dengan faktor yang mempengaruhinya yaitu berat jenis sampah, suhu, kelembaban, dan waktu pengolahan,” ungkap Nurul.
Setelah beberapa kali uji coba, EFFAST berhasil mengolah sampah menjadi pupukorganik kering. Produk olahan ini dapat dijadikan sebagai pupuk organik bagi tanaman.
“EFFAST menjadi salah satu solusi inovatif teknologi pengolahan sampah sisa makanan skala rumah tangga sebagai upaya mengurangi timbulan sampah di TPA,” pungkas Ahmad.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply