JAKARTA, KalderaNews.com – Direktur Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Ditjen Pauddasmen), Sri Wahyuningsih mengaku prihatin dengan pandangan sejumlah kalangan, seperti beberapa orangtua yang mengganggap Asesmen Nasional (AN) sebagai penggantu Ujian Nasional (UN).
Masih ada orang tua yang menganggap AN merupakan pengganti ujian nasional dan sekolah juga ada yang masih berpikir memberikan pelajaran tambahan untuk mendapatkan hasil AN yang baik.
Menurutnya, dalam prosedur operasional standar implementasi AN, semua sudah dijelaskan secara teknis, bahwa AN bukanlah ujian. AN, kata dia, dilakukan sebagai dasar untuk mendapatkan informasi konkret terhadap kualitas pendidikan, baik di level sekolah, maupun kabupaten, kota, dan provinsi.
BACA JUGA:
- Simak, Jadwal Lengkap Asesmen Nasional (AN) dari Jenjang SD Sampai SMA/SMK
- Jangan Cemas, Asesmen Nasional (AN) Dimulai September 2021 Mulai SMK, Paket C, SMA, SMP Baru SD
- DPR Kritisi Survei Karakter dalam Asesmen Nasional (AN) Mendikbud
“Dengan AN, kita dapat mempersiapkan perencanaan pendidikan yang lebih baik berdasarkan hasil yang didapatkan nanti. Baik sekolah, pemda, maupun pemerintah pusat, bersinergi mendorong percepatan kualitas SDM unggul di masa yang akan datang melalui AN,” jelas Ning.
Leave a Reply