Perempuan Indonesia Masuk Jajaran The 100 Most Influential People of 2021 Versi Majalah Time

Sharing for Empowerment

Hasil penelitian menunjukan bahwa di wilayah yang menerapkan Wolbachia, angka kejadian demam berdarahnya 77 persen lebih rendah dibandingkan wilayah yang tanpa Wolbachia.

Adi Utarini adalah lulusan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan meraih gelar dokter pada 1989. Ia melanjutkan program Master of Science in Mother and Child Health, Institute of Child Health di University of London, UK (British Council awards) pada tahun 1994, kemudian menempuh program Master of Public Health di Umea University, Sweden (STINT awards) pada tahun 1998 dan Doctor of Philosophy, Umea University, Sweden (STINT and TDR awards) pada tahun 2002.

Pada tahun 2011 Adi Utarini tercatat pernah menjadi Anggota Tim Rekruitmen Direktur dan Ketua Komite Informasi Kesehatan Badan Mutu Pelayanan Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada tahun 2012 ia dipercaya menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan kerjasama Fakultas Universitas Gadjah Mada.

Pada 2014 Adi Utarini memperoleh Tanda Kehormatan Satyalencana Karya Satya XX. Setahun kemudian, ia dipercaya menjabat sebagai Anggota Dewan Riset Nasional Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia dan menjabat hingga tahun 2017.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*