JAKARTA, KalderaNews.com – Di balik nama besar tim penemu vaksin Covid-19 yang diproduksi di Inggris, yakni Vaksin AstraZeneca, terdapat satu sosok srikandi dari Indonesia. Dialah Carina Citra Dewi Joe, peneliti muda asal Indonesia yang sekaligus menjadi salah satu pemilik hak paten vaksin AstraZeneca.
Selain Indra Rudiansyah, Carina, begitu sapaan akrabnya, merupakan salah satu peneliti asal Indonesia di Jenner Institute Universitas Oxford. Alumnus SMAK 1 PENABUR Jakarta ini adalah salah satu pemilik hak paten vaksin tersebut khususnya di bidang manufaktur skala besar. Artinya, Carina lah yang menemukan metode supaya vaksin tersebut dapat diproduksi dalam skala besar untuk kepentingan penduduk bumi.
BACA JUGA:
- Gara-Gara Pelajaran Biologi, Alumnus PENABUR Ini Menjadi Salah Satu Pemegang Hak Paten Vaksin AstraZeneca
- Indra Rudiansyah, Mahasiswa Indonesia yang Ikut Serta Menciptakan Vaksin Astra Zeneca
- Mengenal Jenis Vaksin Covid-19 yang Sempat Kontroversi, Lengkap dengan Dosisnya
Vaksin AstraZeneca memiliki lebih dari enam hak paten yang bidangnya berbeda-beda, salah satunya adalah Sarah Gilbert. Carina sendiri memegang paten proses manufaktur dengan output intensif bagi vaksin AstraZeneca.
Dalam upaya menemukan dan memproduksi vaksin dalam jumlah yang besar ini Carina menceritakan bahwa seluruh tim telah bekerja super keras. Mereka bekerja keras selama 12 jam sehari selama sepekan.
Leave a Reply