
JAKARTA, KalderaNews.com – Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Ditjen Pendidikan Islam Kemenag kukuhkan 50 duta harmoni madrasah. Para duta ini terpilih dari proses seleksi proposal rencana aksi yang diajukan para siswa madrasah. Total ada 751 proposal yang diajukan untuk kemudian diseleksi menjadi 50 terpilih.
Sebanyak 40 duta dikukuhkan sesuai kategori berdasar “keunikan” rencana aksinya, 7 orang dikukuhkan sebagai “Duta Bertalenta”, dan 3 orang dikukuhkan sebagai “Duta Penggerak Bertalenta”.
BACA JUGA:
- Jawa Timur Juara Umum Kompetisi Sains Madrasah (KSM) 2021, Berikut Daftar Para Pemenangnya
- Selamat, Berikut Daftar Lengkap Pemenang Kompetisi Robotik Madrasah (KRM) 2021
- Kemenag Luncurkan Aplikasi Raport Digital, Siap Dipakai di 87 Ribu Madrasah
Tiga Duta Penggerak Bertalenta memiliki keunggulan dan keunikan masing-masing. Mereka adalah, Aldinta Batrisya Wasima dari MAN 1 Jembrana, Bali; Wida Puspa Mokolintad dari MAN 1 Kotamobagu, Sulawesi Utara; dan Zuhudiah Azzahra dari MAN 1 Kampar, Riau.
Pengukuhan Duta Harmoni pemenang proposal ini dikemas dalam Pelatihan Mentoring/Motivator Muda Moderasi Beragama Tahun 2021.
Dirjen Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya. Bahkan berpotensi menjadi kekuatan ekonomi di masa mendatang. Tetapi, hal ini tidak mungkin terwujud tanpa adanya situasi dan kondisi kehidupan masyarakat yang harmonis dan damai.
Dhani menggarisbawahi pentingnya para duta dengan karakter moderat untuk mewujudkan harmoni. Menurutnya, ada empat karakter moderat, yaitu sikap toleran, sikap anti kekerasan, ramah budaya lokal, dan memiliki komitmen kebangsaan yang kuat.
Direktur KSKK Madrasah Kemenag, Moh Isom mengatakan, kegiatan ini merupakan ikhtiar mencetak generasi muda Indonesia yang hebat bermartabat, moderat, dan anti Korupsi. Melalui agenda ini, lanjut Isom, karakter moderat siswa madrasah dipupuk dan dikembangkan. Tujuannya, agar mereka tidak kehilangan jati diri dan karakternya sebagai manusia Indonesia. Sehingga, kelak mereka mampu menjadi motor penggerak dan penyebarluas kultur keberagamaan moderat di kalangan remaja di Indonesia.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply