JAKARTA, KalderaNews.com – Pada tahun 2014, salah seorang mahasiswa Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, bernama Akhmad Soleh, penyandang disabilitas atau difabel tunanetra semenjak usia 2 tahun menamatkan pendidikan S3 dengan nilai memuaskan. Ia adalah doktor kelima tunanetra di Indonesia.
Akhmad Soleh adalah PNS pada Kementerian Agama Kabupaten Bantul. Ia pernah menjadi Guru, Penyuluh Agama Islam di Yogyakarta, Dosen DPK di Universitas Alma Ata Yogyakarta, dan setelah melalui proses yang tidak mudah akhirnya bisa mutasi menjadi dosen di UIN Sunan Kalijaga.
Ia juga aktif sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Daerah Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) DIY, setelah sebelumnya Ketua PPDI DIY selama dua periode.
BACA JUGA:
- Indy Hardono: Beasiswa ke Belanda Sangat Terbuka untuk Disabilitas
- Beasiswa S2 Chevening Terbuka untuk Penyandang Disabilitas
- Guru Disabilitas Daksa Inspiratif di Bandung, Menyerah Bukanlah Pilihan
Menurut kesaksian Sesditjen Bimas Islam, M. Fuad Nasar dalam catatan kritisnya di situs resmi Kemenag, Akhmad Soleh adalah satu-satunya doktor tunanetra, yang melakukan penelitian disertasi tentang aksesibilitas penyandang disabilitas terhadap perguruan tinggi, studi kasus pada empat Perguruan Tinggi Negeri di Yogyakarta, yaitu Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dan Institut Seni Indonesia (ISI).
Leave a Reply