Zipora, Guru Penggerak di Tarakan Terkejut, Menteri Nadiem Mau Menginap di Rumahnya

Zipora Yemima Wati, guru di Tarakan Utara tak menyangka, rumahnya kedatangan Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim. (Dok. Kemendikbudristek)
Zipora Yemima Wati, guru di Tarakan Utara tak menyangka, rumahnya kedatangan Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim. (Dok. Kemendikbudristek)

TARAKAN, KalderaNews.com – Zipora Yemima Wati, seorang guru di Kecamatan Tarakan Utara, Kota Tarakan, Kalimantan Utara tak menyangka, rumahnya kedatangan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim.

Sambil menyeka air matanya, Zipora mengucapkan, “Terima kasih, sudah mau mampir dan menginap, Mas Menteri.”

BACA JUGA:

Sembari bercanda dengan Zipora yang mengajar di TK Filadelfia, Menteri Nadiem mengaku juga sebagai seorang ‘guru TK’, mengingat anak-anaknya yang masih usia dini. Zipora kemudian memberikan contoh-contoh mengajar secara kreatif kepada Mendikbudristek.

Cara-cara kreatif itu diakui Zipora didapatkannya dari Program Guru Penggerak.

“Melalui program Guru Penggerak, saya belajar bagaimana memberikan disiplin positif dan pembelajaran berdiferensiasi, di mana saya dapat memetakan kemampuan dan potensi setiap murid. Sehingga, saya tidak menyamaratakan cara saya mengajar,” jelas Zipora.

Menteri Nadiem mengatakan, “Itulah alasan kenapa Kemendikbudristek menghadirkan Kurikulum Merdeka. Kita ingin guru punya kemerdekaan dalam mengajar. Merupakan hak guru untuk mengajar maju atau mundur, ketika tau bahwa ada murid yang lebih tertinggal dari murid lainnya.”

Zipora yang asal Jawa Timur ini sudah dari kecil bercita-cita menjadi guru. Ia bercerita kepada Menteri Nadiem bahwa di daerah terpencil inilah cita-citanya terwujud.

“Saya bersyukur, cita-cita saya sebagai guru tercapai di Tarakan. Orang tua dari murid-murid saya sebagian tidak bersekolah. Jadi orang tua banyak yang tidak bisa membimbing anaknya belajar. Apalagi ketika harus belajar jarak jauh menggunakan teknologi. Disinilah tugas saya. Saya berupaya untuk tetap mengajar dengan sebaik-baiknya,” jelas Zipora yang belajar menggunakan teknologi karena Program Guru Penggerak.

Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim berfoto bersama keluarga Zipora Yemima Wati. (Dok. Kemendikbudristek)

Sambil menyantap buah pisang yang dihidangkan, Mendikbudristek lanjut menanyakan tanggapan guru-guru lainnya terhadap Guru Penggerak.

“Guru-guru lain menyesal tidak ikut rekrutmen Guru Penggerak. Mereka kepingin juga jadi Guru Penggerak,” kata Zipora.

Zipora pun sudah mulai membiasakan diri untuk berbagi apa yang sudah ia pelajari selama pendidikan Guru Penggerak. Misal, ia memulai adanya pojok baca di kelasnya. Sekarang, setiap kelas ada pojok baca yang sangat diminati murid-murid.

Sebelum Menteri Nadiem beristirahat malam di rumahnya, Zipora mengutarakan kebahagiaannya dikunjungi Mendikbudristek.

“Semoga semua waktu dan kerja keras Mas Menteri semakin mendatangkan semangat bagi kami, guru-guru di daerah terpencil. Mas Menteri sudah memberikan dukungan dan semangat bagi kami,” ujar Zipora.

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*