Kutipan Para Pahlawan Nasional, Bisa Dijadikan Status di Medsos Lho!

Ilustrasi: Hari Pahlawan, 10 November. (KalderaNews.com/Ist.)
Ilustrasi: Hari Pahlawan, 10 November. (KalderaNews.com/Ist.)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Kita akan memperingati Hari Pahlawan pada Kamis, 10 November 2022.

Tema yang diusung pada peringatan Hari Pahlawan tahun 2022 adalah “Pahlawanku Teladanku”.

Selain memberikan teladan, para Pahlawan Nasional juga memberikan warisan berupa kutipan-kutipan atau pesan bagi orang muda pada saat ini.

BACA JUGA:

Dan, berikut ini kumpulan kutipan Pahlawan Nasional yang bisa kamu jadikan status di media sosial:

  • Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka. (Soekarno).
  • Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tetapi semata-mata untuk membela cita-cita. (Moh. Hatta).
  • Jika orang lain bisa, saya juga bisa, mengapa pemuda-pemuda kita tidak bisa, jika memang mau berjuang. (Abdul Muis).
  • Pattimura-pattimura tua boleh dihancurkan, tetapi kelak Pattimura-pattimura muda akan bangkit. (Pattimura).
  • Cita-cita persatuan Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar-benar didukung oleh kekuatan-kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangsa kita sendiri. (Moh. Yamin).
  • Hari kemudian dari pada tanah kita dan rakyat kita terletak dalam hari sekarang, hari sekarang itu ialah kamu, hari generasi muda! (Dokter Cipto Mangunkusumo).
  • Kita yang berjuang jangan sekali-kali mengharapkan pangkat, kedudukan ataupun gaji yang tinggi. (Supriyadi).
  • Berulang-ulang telah kita katakan, bahwa sikap kita ialah lebih baik hancur daripada dijajah kembali. (Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo/Gubernur Suryo).
  • Kita tidak akan menang bila kita masih terus mengingat semua kekalahan. (Cut Nyak Dhien).
  • Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Dan berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia. (Soekarno).
  • Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan gambar seuntaian pulau di peta. Jangan mengharapkan bangsa lain respek terhadap bangsa ini, bila kita sendiri gemar memperdaya sesama saudara sebangsa, merusak dan mencuri kekayaan Ibu Pertiwi. (Moh. Hatta)
  • Tahukah engkau semboyanku? Aku mau! 2 patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung dan membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata ‘Aku tidak dapat!’ melenyapkan rasa berani. Kalimat ‘Aku mau!’ membuat kita mudah mendaki puncak gunung. (R.A. Kartini).
  • Untuk keamanan dan kesentosaan jiwa, kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, orang yang mendekatkan diri kepada Tuhan tidak akan terperosok hidupnya, dan tidak akan takut menghadapi cobaan hidup, karena Tuhan akan selalu menuntun dan melimpahkan anugerah yang tidak ternilai harganya. (Nyi Ageng Serang).
  • Indonesia merdeka harus menjadi tujuan hidup kita bersama. (Teuku Nyak Arif).
  • Kami sanggup dan berjanji bertempur terus hingga cita-cita tercapai. (I Gusti Ngurah Rai).
  • Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya. (Soekarno).
  • Jangan sanjung aku, tetapi teruskanlah perjuanganku. (Silas Papare).
  • Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapa pun juga. (Bung Tomo).

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat, dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*