
SURABAYA, KalderaNews.com – Universitas Muhammadiyah Surabaya melalui Lembaga Kajian Gender menggelar Sekolah Perempuan yang terbuka untuk umum.
Sekolah Perempuan tersebut merupakan hasil kerjasama antara Lembaga Kajian Fakultas Agama Islam UM Surabaya, dan Ketua Majelis Tabligh serta Ketarjihan Pimpinan Daerah Aisyiyah Surabaya.
Kegiatan tersebut menjadi pendorong penting dalam penyelenggaraan berbagai kegiatan pendidikan, pemberdayaan perempuan dan anak di Surabaya dan sekitarnya.
BACA JUGA:
- Peringati Hari Perempuan Internasional, Kedubes Kanada Dukung Keseteraan Gender di ASEAN
- Program Sekolah Perempuan Uhamka Hadir untuk Pengarusutamaan Gender dan Perlindungan Anak di Indonesia
- Mendikbud Klaim Indonesia Tidak Memiliki Masalah Kesetaraan Gender dan Program BDR Sukses
Hal ini merupakan perwujudan dari program kerja kedua belah pihak yang bertujuan untuk memperkuat peran perempuan dan anak dalam masyarakat.
Kesepakatan kerjasama tersebut telah secara resmi ditandatangani pada tanggal 7 Oktober 2023 oleh para pemimpin utama dari lembaga-lembaga terkait.
Sebagai langkah awal dalam kerjasama ini, diadakan bedah buku dan seminar yang berlangsung di Ruang Theater Gedung G lt. 7 Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Keseimbangan Peran Ayah dan Ibu
Adapun Kelas Perempuan diisi dengan bedah buku yang mengupas tentang isi “Ibu dalam Pusaran Kompleksitas Persoalan Keluarga.”
Dr. Dra. Masulah, MA, selaku Kepala Lembaga Kajian Gender UM Surabaya menyampaikan bahwa orang tua dalam keluarga harus berkolaborasi untuk menentukan visi dan misi keluarga.
Baik dalam mendidik anak maupun dalam tugas sehari-hari, seperti pekerjaan rumah tangga. Keseimbangan ini dinyatakan sebagai kunci untuk mengatasi berbagai permasalahan dalam keluarga.
Sesi kedua, yang dipandu oleh Etty Sunanti, S. Th. I., M. Psi, membahas “Problematika Rumah Tangga dan Solusinya.
Dia mengingatkan pentingnya peran ayah dalam mendidik anak. Pendidikan dan disiplin anak bukan hanya tanggung jawab ibu.
Ayah juga harus berperan dalam memastikan anak memiliki pedoman dalam hidupnya. Tugas ibu adalah menciptakan lingkungan yang nyaman untuk anak berbicara dan berbagi pengalaman.
Etty kemudian mengakhiri sesi kedua dalam Sekolah Perempuan ini dengan menyampaikan kisah tentang Najmuddin Ayyub.
Kisah yang enggambarkan pentingnya keyakinan dalam mencari jodoh yang akan membantu dalam beribadah kepada Allah SWT.
Semua kegiatan ini merupakan langkah positif dalam mendukung perempuan dan anak dalam masyarakat Surabaya dan sekitarnya.
Diharapkan kerjasama ini dapat memberikan manfaat besar bagi perkembangan masyarakat yang lebih inklusif dan penuh kebahagiaan.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply