SEMARANG, KalderaNews.com – Selama Oktober 2023 ini, sudah terjadi 3 kasus bunuh diri mahasiswi, salah satunya menimpa mahasiswa UDINUS Semarang. Bagaimana mencegahnya?
Pada 2 Oktober 2023, mahasiswi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bunuh diri dengan melompat dari lantai 4 asrama mahasiswa.
Tidak lama kemudian, kasus serupa juga terjadi pada mahasiswi Universitas Negeri Semarang (UNNES) pada 10 Oktober lalu.
Mahasiswi itu diketahui melompat dari lantai 4 Mall Paragon, Semarang.
BACA JUGA:
- UMY Berikan Pendampingan Psikologis kepada 150 Penghuni University Residence Setelah Kasus Bunuh Diri Mahasiswa
- Viral Mahasiswi UMY Bunuh Diri karena Depresi, Ini Daftar Layanan Konseling Gratis untuk Menjaga Kesehatan Mentalmu
- 40 Persen Anak di Indonesia Bunuh Diri Akibat Tidak Kuat Terhadap Bullying
Lantas, berselang satu hari, 11 Oktober 2023, mahasiswi Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS) Semarang juga melakukan bunuh diri di kamar kosnya.
Bunuh diri adalah isu serius yang memengaruhi banyak orang di seluruh dunia, terutama untuk para mahasiswa.
Memahami pemicu seseorang bunuh diri sangat penting untuk mengenali tanda-tanda bahayanya dan mencegah hal itu terjadi.
Pemicu Bunuh Diri
1. Masalah Kesehatan Mental
Gangguan mental seperti depresi, kecemasan, dan gangguan bipolar dapat menjadi pemicu bunuh diri. Orang yang menderita masalah ini seringkali merasa terisolasi dan putus asa.
2. Krisis Pribadi
Peristiwa kehidupan yang traumatis, seperti kehilangan orang yang dicintai, perceraian, atau pelecehan, dapat memicu pikiran bunuh diri.
3. Konflik Keluarga atau Hubungan
Konflik yang tidak terselesaikan dalam keluarga atau hubungan yang buruk dapat menyebabkan stres emosional yang kuat, yang pada gilirannya dapat memicu bunuh diri.
4. Stres Finansial
Kesulitan finansial dan utang yang berlarut-larut dapat menjadi sumber stres yang berat, memicu pikiran bunuh diri.
5. Mengalami Pelecehan dan Penganiayaan
Orang yang telah mengalami pelecehan fisik, seksual, atau emosional bisa mengalami trauma yang mendalam dan merasa bahwa bunuh diri adalah satu-satunya jalan keluar.
6. Isolasi Sosial
Ketika seseorang merasa terisolasi, tanpa dukungan sosial yang memadai, pikiran bunuh diri dapat muncul.
Isolasi seringkali disebabkan oleh masalah sosial, seperti perubahan tempat tinggal atau kurangnya koneksi sosial.
Cara Mencegah Bunuh Diri
Mencegah bunuh diri memerlukan perhatian dan tindakan dari individu, keluarga, masyarakat, dan lembaga kesehatan mental. Berikut adalah beberapa cara mencegah bunuh diri:
1. Memberikan Kesadaran Tentang Kesehatan Mental
Pendidikan tentang kesehatan mental dan kesadaran tentang bunuh diri adalah langkah penting yang bisa dilakukan.
Semakin banyak orang yang memahami tanda-tanda bahaya, semakin cepat mereka dapat memberikan dukungan.
2. Mengurangi Stigma
Stigma seputar masalah kesehatan mental harus dihilangkan. Hal ini akan mendorong individu untuk mencari bantuan tanpa rasa malu atau takut dicap sebagai lemah.
3. Menyediakan Dukungan Emosional
Keluarga dan teman-teman boisa mendengarkan dengan empati dan menyediakan dukungan emosional kepada mereka yang mungkin mengalami krisis.
Dukungan sosial yang kuat dapat membuat perbedaan besar pada seseorang yang mengalami kesehatan mental.
4. Konseling dan Terapi
Mencari bantuan profesional adalah salah satu langkah kunci untuk bisa mengatasi masalah kesehatan mental.
Terapis dan konselor dapat membantu individu mengatasi masalah mereka dan mengembangkan strategi penanganan yang efektif.
Dengan memberikan dukungan yang diperlukan kepada mereka yang membutuhkannya, kasus bunuh diri yang terjadi pada mahasiswa mungkin bisa dicegah.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com


Leave a Reply