JAKARTA, KalderaNews.com – Wacana pengadaan kembali Ujian Nasional (UN) sebagai standar kelulusan siswa menjadi isu yang hangat diperbincangkan.
Wacana pengadaan UN kembali pun diangkat sebagai mosi debat spesial dalam acara Temu Pendidik Nusantara XI (TPN XI) yang digelar di Pos Bloc, Jakarta Pusat beberapa hari lalu, Sabtu, 2 November 2024.
TPN XI dihadiri oleh sekitar lebih dari 2.500 guru dan pendidik secara offline dengan beragam rangkaian acara, salah satunya debat spesial terkait Ujian Nasional.
BACA JUGA:
- PGRI Dukung Ujian Nasional (UN) Digelar Kembali, Tapi Ini Catatannya
- Viral di Sosial Media! Guru Bagikan Video Siswa SMA Belum Bisa Pembagian dan Perkalian Dasar
- Pemerintah Kaji Ujian Nasional Diterapkan Lagi, Cari Sistem Baru yang Lebih Baik
Mengangkat mosi “Tim ini Mendukung Kembalinya UN Sebagai Alat Ukur Kelulusan Murid”, yang terdiri atas guru dan pendidik dari asal sekolah daerah berbeda pun memaparkan argumen mereka mengenai pentingnya UN bagi siswa.
Tim yang pro dengan ujian nasional kembali diadakan ini memaparkan sejumlah alasan, di antaranya adalah:
1. Tingkatkan motivasi belajar siswa
Menurut pihak pro, UN dipandang sebagai salah satu cara untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Dengan adanya UN, siswa dinilai akan memiliki mental yang siap untuk berjuang.
Salah satu alasan adanya peninjauan kembali UN sebagai standar kelulusan siswa di tahun 2023 oleh Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemdikbud) dinilai merupakan akibat dari turunnya motivasi belajar siswa.
“Berarti ada sesuatu kan selama tahun 2020-2023? makanya UN dipertimbangkan lagi,” ungkap salah satu pembicara dari tim pro.
Sejak UN dihilangkan, motivasi belajar siswa menurun karena tidak ada tantangan. Para guru di tim pro mengungkapkan bahwa sebagian besar murid mengerjakan soal dengan seadanya dikarenakan tidak ada target minimum yang harus dicapai.
2. Adanya standarisasi pendidikan yang jelas
Alasan selanjutnya mengapa tim pro sepakat UN kembali diadakan adalah karena UN menjadi salah satu upaya peningkatan standar pendidikan Indonesia.
Dengan adanya standarisasi pendidikan, maka sekolah dan guru pun akan turut berlomba-lomba untuk memperbaiki kualitas pendidikan agar dapat mencapai standar yang telah ditentukan di nasional.
Ketika institusi pendidikan saling berlomba untuk mencapai standar nasional, maka melalui pengadaan UN, terdapat upaya pemerataan kualitas pendidikan di Indonesia.
3. Lulusan Indonesia tidak lagi diremehkan di luar negeri
Beberapa waktu lalu sempat ramai berita mengenai beberapa universitas di luar negeri, salah satunya Belanda yang tidak lagi menerima mahasiswa Indonesia akibat tidak adanya UN sebagai standar pendidikan.
Menurut tim pro, tanpa ada UN, maka membuat nilai ijazah sekolah Indonesia di mata internasional mengalami penurunan.
Acara debat sendiri merupakan rangkaian dari TPN XI. Selain Kelas Debat, ada juga talkshow bersama tokoh pendidikan, pameran karya murid dan leader challenge.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply