JAKARTA, KalderaNews.com – Suster Francesco Marianti OSU, sosok pendidik legendaris dari Sekolah Santa Ursula berpulang pada Senin petang, 16 Desember 2024.
Suster Francesco, demikian mendiang disapa, telah mengabdikan diri sebagai pendidik di Sekolah Santa Ursula selama 50 tahun.
“Kalau saya mendidik, saya juga dididik oleh murid. Kalau saya bisa membuat tumbuh, saya juga tumbuh sebagai pribadi,” katanya suatu hari.
BACA JUGA:
- Reuni Akbar Sekolah Santa Ursula Jakarta, Reconnect, Rejoice, Revive!
- Science Fair Project SMK Tarakanita: Ayo Bermimpi, Ayo Berkarya!
Tak hanya sisi akademis, Suster Francesco dengan tekun dan disiplin ketat menanamkan nilai-nilai Kristiani yang kuat dalam diri setiap siswa.
Hal ini seiring visi “Serviam” yang berarti “aku mengabdi”, tujuan pendidikan Ordo Santa Ursula dalam membentuk manusia mandiri, berkepribadian utuh, humanis, dan berorientasi pada nilai-nilai luhur.
Profil Suster Francesco
Francesco lahir dari pasangan Tan Tjoey Kim dan Lisa Peter Nio. Ia adalah sulung dari lima bersaudara. Mereka tinggal di Cirebon, Jawa Barat.
Orangtuanya amat memperhatikan pendidikan anak-anaknya. Francesco menempuh pendidikan di Holland Indishe School (HIS), lantas melanjutkan ke Japanese-Indonesian Junior High School di Cirebon, hanya sampai kelas 1.
Sang ayah memindahkan Francesco ke Midlebare Meisjes School (SMP-SMA) St Ursula Jakarta (1948-1953).
Sekolah ini merupakan sekolah Katolik khusus untuk anak perempuan. Ia pun dibaptis menjadi seorang Katolik kala bersekolah di situ.
Hingga kemudian, ia terpanggil menjadi seorang biarawati Katolik. Tapi, orangtuanya tidak merestui.
Lulus SMA, Francesco meneruskan studi ke Jurusan Ilmu Farmasi, Institut Teknologi Bandung (ITB) 1953-1958.
Setelah lulus, Francesco memutuskan menjadi biarawati Ordo St Ursula (OSU).
Pada 27 Juli 1958, Francesco masuk OSU. Ia pun pernah diutus melanjutkan studi di Program Pascasarjana jurusan Biologi, Universitas Katolik Amerika, Washington D.C. (1962- 1965).
Usai menyelesaikan studi, Francesco bertugas sebagai Kepala SMA Cor Jesu, Malang, Jawa Timur (Desember 1965-Desember 1972).
Lalu ia diutus menjadi Kepala SMA St Ursula Jalan Pos Jakarta (Januari 1973-Juni 1998). Ia sempat mengemban tugas sebagai Pimpinan Komite Pendidikan OSU (1972- 1978).
Hingga wafatnya, ia mengabdikan hidupnya bagi pendidikan di Sekolah Santa Ursula BSD, Tangerang Selatan.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.


Leave a Reply