Innalillahi, Siswa SD Korban Bully di Pekanbaru Meninggal Dunia, Ditendang Kepala dan Sering Dipukul Dadanya

Jenasah, Kematian, Bunuh Diri, Mati, Pembunuhan
Jenasah (KalderaNews/Ist)
Sharing for Empowerment

PEKANBARU, KalderaNews.com – Dunia pendidikan Kota Pekanbaru, Riau, dilanda duka mendalam setelah seorang murid kelas VI SDN 108, MAR (Muhammad), meninggal dunia pada Minggu (23/11/2025).

Korban diduga kuat meninggal setelah mengalami tindakan bullying (perundungan) yang terjadi di lingkungan sekolahnya.

Pihak keluarga korban kini telah menunjuk Tim Advokat Pejuang Keadilan (TAPAK) Riau untuk mengusut tuntas kasus ini secara hukum, demi menuntut keadilan dan mencegah terulang kembalinya kejadian serupa.

BACA JUGA:

“Awalnya keluarga korban tidak ingin mengangkat persoalan ini… Namun, setelah mendapatkan masukan bahwa kejadian ini perlu diangkat untuk evaluasi dari Pemerintah Kota Pekanbaru, pihak keluarga akhirnya bersedia untuk melanjutkan proses hukum,” ujar kuasa hukum keluarga korban, Suroto, yang memberikan bantuan hukum tanpa dipungut biaya.

Ditendang di Kepala, Korban Menangis Tak Mau Sekolah

Peristiwa perundungan terakhir yang diduga menjadi pemicu fatal terjadi pada Kamis, 13 November 2025. Saat itu, korban dan teman-temannya sedang belajar kelompok di kelas. Tiba-tiba, seorang murid berinisial FT menendang kepala korban.

Suroto mengungkapkan momen mengharukan saat korban pulang sekolah.

“Korban bercerita sambil menangis. Dia tidak mau sekolah lagi akibat bully tersebut,” kata Suroto.

Kondisi korban memburuk drastis keesokan harinya, bahkan ia diduga mengalami lumpuh otak. Karena keterbatasan biaya, keluarga sempat membawa korban ke pengobatan alternatif yang justru menyarankan korban dibawa ke rumah sakit.

Korban sempat dibawa ke puskesmas, namun karena hari Sabtu puskesmas tutup, ia dirawat di rumah hingga kondisinya semakin parah dan akhirnya meninggal dunia.

Sudah Menjadi Korban Berulang Kali

Kuasa hukum juga mengungkap bahwa bullying bukan kali ini saja dialami Muhammad. Pada Oktober 2025, korban diketahui sering di-bully oleh teman sekelas lainnya berinisial SM, yang berulang kali memukul dadanya. Akibat perundungan sebelumnya, korban bahkan sempat dirawat selama satu minggu di rumah sakit.

Meskipun pihak sekolah sempat memanggil orang tua pelaku dan orang tua korban—dan orang tua pelaku telah meminta maaf—insiden fatal yang berujung pada kematian Muhammad ini menunjukkan bahwa tindakan tersebut tidak memberikan efek jera.

Muhammad dikenal warga sekitar sebagai anak yang baik, periang, dan rajin shalat berjemaah di masjid, bahkan beberapa warga menjulukinya “anak masjid”.

Kepergiannya kini tidak hanya meninggalkan kesedihan bagi keluarga, tetapi juga memicu desakan evaluasi serius terhadap sistem perlindungan anak di sekolah-sekolah Pekanbaru.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*