
JAKARTA, KalderaNews.com – Belanda termasuk salah satu negara maju yang tingkat kejahatannya rendah dan masyarakatnya ramah disabilitas. Pun dalam dunia pendidikan, Belanda termasuk salah satu negara di dunia yang ramah disabilitas. Tak mengherankan, tidak sedikit anak muda dan peneliti difabel yang menempun pendidikan di Belanda.
Wujud nyata keramahan dunia pendidikan di Belanda pada disabilitas, yakni keterbukaan semua beasiswa yang ditawarkan pemerintah Belanda pada difabel, seperti ditegaskan Koordinator Tim Beasiswa Nuffic Neso Indonesia, Indy Hardono.
“Ada beragam beasiswa dengan persyaratan yang berbeda-beda. Secara umum tidak ada restriction. (Belanda) tidak memberikan positif atau negatif diskriminasi terhadap para pelamar dengan disabilitas.”
BACA JUGA:
- 7 Staf Khusus Milenial Jokowi Masih Ada yang Ingin Lanjut Kuliah
- 21 Guru di NYC Meninggal karena Covid 19
- EDUTALK: Pandemi Corona, Pelajar Indonesia di Belanda Pulang. Gimana Nasib Kuliahnya?
- KIP Kuliah Masih Terbuka untuk Mahasiswa Baru Sampai Semester 3, Begini Cara Dapatnya
- Paskah Telah Tiba, Berikut Inspirasi Ucapan Selamat Paskah Bahasa Indonesia dan Inggris
- Tips Mahasiswa Inggris Memilih Fakultas Kedokteran yang Cocok
- Buat yang Males Baca, Nih Kiat Sukses Membuat Motivation Letter untuk Beasiswa ke Luar Negeri
- Kamu Gagal SNMPTN 2020? Tak Perlu Baper dan Berkecil Hati, Ini 6 Pilihan Lainnya
Ia menegaskan hingga saat ini ada beberapa awardee dengan disabilitas bisa kukiah di Belanda karena infrastruktur dan sarana pendidikan yang dimiliki Belanda memang memungkinkan untuk belajar dalam kondisi dengan keterbatasan.
“Itu tidak menjadi masalah. Buat kami dari sisi StuNed atau Pemerintah Belanda, tidak ada restriction dengan disabilitas,” tegasnya meyakinkan.
Tapi masalahnya, imbuhnya, juga pelamarnya. Pelamarnya belum terlalu banyak. Kabar gembiranya, saat ini sudah ada alumni beasiswa Belanda yang bergiat atau berkiprah di bidangnya masing-masing di pemerintahan, NGO dan juga kelompok disabilitas.
“Mereka menjadi tokoh atau penggerak untuk memotivasi teman-teman yang lain. Bahkan, pernah ada yang menginisiasi untuk memasukkan faktor disabilitas itu sebagai salah satu bidang studi dalam fakultas tertentu di salah satu universitas negeri di Indonesia.”
“Saya rasa kiprahnya cukup kentara dan kita akan terus mendorong ke arah itu. Kita mengencourage temen-temen disabilitas untuk pantang menyerah dan untuk terus berjuang dengan temen-temen yang lain karena kesempatannya sama,” pungkasnya.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply