Housing dan Family Allowance, Masalah Paling Pelik bagi Awardee LPDP

Sharing for Empowerment

Housing dan Family Allowance, Masalah Paling Pelik bagi Awardee LPDP

Ahmad Dzulfikar (kanan), Mahasiswa PhD Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Vrije Universiteit Amsterdam (VU) di Amsterdam, Belanda
Ahmad Dzulfikar (kanan), Mahasiswa PhD Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Vrije Universiteit Amsterdam (VU) di Amsterdam, Belanda (KalderaNews/Fajar H)

Baik bagi mahasiswa baru maupun mahasiswa yang sudah lama menetap di Belanda, mencari housing itu tidak gampang. Ini bukan rahasia lagi. Sewa housing cenderung rumit dan memiliki regulasinya tersendiri. Setidaknya itulah yang dikemukakan oleh Ahmad Dzulfikar, Mahasiswa PhD Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Vrije Universiteit Amsterdam (VU).

“Kompetitif banget soal housing. Jaringan sudah tersedia, namun terbentur dengan aturan, seperti tidak bisa sewa apartemen langsung ke owner, tapi ke makelar atau pihak ketiga yang resmi,” tutur pria yang akrab disapa Dzul.

Family Allowance

Selain masalah housing, ada juga family allowance. Permasalahan timbul saat membawa keluarga. LPDP menyediakan family allowance bagi pelajar yang membawa istri atau suami bersama anak. Tanggungannya sebesar 25% dari jatah allowance pelajar kepada istri atau suami dan anak. LPDP membatasi hanya untuk 2 anak yang ditanggung oleh family allowance.

“LPDP ngeluarin family allowance, tapi cairnya agak lama,” timpal Insan Firdaus, mahasiswa PhD Jurusan Clinical Neuro and Developmental Psychology Vrije Universiteit Amsterdam (VU).




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*