DELFT, KalderaNews.com – “Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya“. Peribahasa tersebut rasanya cocok untuk menggambarkan kebiasaan pelajar Indonesia yang banyak berbeda dengan pelajar Belanda.
Hal ini terungkap saat KalderaNews bertemu para srikandi tangguh dari Indonesia yang menjadi pejuang ilmu di Kota Delft di Belanda usai menghadiri International Students Day pada November 2018 lalu. Mereka ini adalah para peraih beasiswa Orang Knowledge Programme (OKP) pada jenjang master atau pascasarjana.
BACA JUGA:
- Ya Ampun, Begini Ini To Susahnya Nyari Indekos di Belanda!
- Housing dan Family Allowance, Masalah Paling Pelik bagi Awardee LPDP
- Keren! Hasil Kerja Part Time Bisa Boyong Keluarga ke Belanda! Kok Bisa?
- Masak Bareng dan Kerja Part-Time Bukan Cara Paling Konyol untuk Survive di Belanda
Mereka berkisah bahwa saat tiba di Belanda untuk pertama kalinya, mereka harus segera beradaptasi dengan sistem pendidikan dan kebiasaaan pelajar di sini, terutama untuk masalah alokasi dan kedisiplinan waktu.
Perbedaan yang sangat terasa yakni soal kedisiplinan waktu. Para pelajar di Belanda sangat straight dalam hal waktu, terutama ketika berjanji dengan teman kelompok.
“Kalo di sini mereka bilang 3 menit telat, ya 3 menit gitu loh!” Ujar Aninda Tifani Puari, mahasiswi Wageningen University pada KalderaNews.
Leave a Reply