Penggoda Ular di Pameran Rajah Mata Kala Cakra

Andri Triyanto saat Pameran Pamit Pensiun Dr Hajar Pamadhi MA (Hons) "Rajah Matakala Cakra" di Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Senin, 16 Juli 2019
Andri Triyanto saat Pameran Pamit Pensiun Dr Hajar Pamadhi MA (Hons) "Rajah Mata Kala Cakra" di Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Senin, 16 Juli 2019 (KalderaNews/JS de Britto)
Sharing for Empowerment

YOGYAKARTA, KalderaNews.com – Seorang pemain saxophone terlihat berupaya membangkitkan rajah atau guratan serupa ular-ular yang tergores di beberapa kanvas dalam Pameran Pamit Pensiun Dr Hajar Pamadhi MA (Hons) “Rajah Mata Kala Cakra” di Taman Budaya Yogyakarta (TBY) baru-baru ini.

Suara merdunya yang kadang-kadang terdengar melengking menggoda setiap ular yang bersembunyi di balik lukisan bergegas keluar. Andri Triyanto, pemain saxophone itu, menjadi penggoda ular untuk bangun dan menari mengikuti alunan musiknya.

BACA JUGA:

“Ada bahasa lain yang tidak dibahasakan dalam seni rupa, tetapi ditangkap dalam musik. Kolaborasi itu penting. Lukisan memiliki estetikanya sendiri, musik memiliki estetikanya sendiri. Saat digabungkan semakin indah, semakin berwarna, dan semakin melengkapi sehingga hidup semakin asyik,” tegasnya saat berbicara dengan KalderaNews memaknai apresiasinya melalui nada atas lukisan-lukisan Hajar Pamadhi.

“Ini adalah pameran kakak saya. Kemarin main flute, sekarang saxophone,” akunya.

Pria yang selama ini lebih banyak memainkan biola bersama orkestra Erwin dan Addie MS di Jakarta atau Singgih Sanjaya di Yogyakarta itu pun terlihat menikmati saxophone yang memang baru dikenalnya.

“Sekarang (saya-red) punya grup sendiri. Reguler main di kafe-kafe,” pungkasnya. (JS)

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*