JAKARTA, KalderaNews.com – Berdasarkan data Program for International Student Assessment (PISA) tahun 2015, pendidikan Indonesia berada di kondisi yang cukup tertinggal. Negeri ini menempati posisi ke-62 dari 72 negara yang disurvei. Tentu ini bukan prestasi.
Maka, semua elemen masyarakat bergerak, termasuk orang muda Indonesia. Mereka tergerak membuat startup pendidikan. Nah, berikut startup karya anak bangsa yang bertujuan untuk ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa:
Ruangguru
Starup buatan Belva Devara dan Iman Usman sudah moncer di kalangan pelajar di Indonesia. Ruangguru memang ingin menghadirkan bimbingan belajar yang bisa diakses melalui smartphone. Startup ini dibuat dengan model marketplace yang mempertemukan pelajar dengan guru-guru berkualitas. Para pelajar juga bisa mengakses video pelajaran, dan juga tryout online.
Tidak hanya fokus di bidang bisnis, Ruangguru memiliki cita-cita meningkatkan kualitas guru di Indonesia. Hingga saat ini Ruangguru telah memiliki enam juta pengguna dan sempat mendapatkan penghargaan 30 Under 30 Asia dari Majalah Forbes.
BACA JUGA
- Yuk Simak 5 Tips Berprestasi dari Peraih “Ganesha Prize” ITB
- 6 Kiat yang Harus Kamu Lakukan di Awal Kuliah
- Gempa Bumi Bisa Terjadi Kapan Saja, Ini 5 Tips Siap Siaga Menghadapinya
IndonesiaX
IndonesiaX adalah platform pendidikan yang menyediakan kursus online. Hampir serupa dengan Ruangguru, para pelajar bisa mengakses berbagai bidang pelajaran dengan guru-guru yang berkualitas. Mereka melibatkan para pengajar dari institusi-institusi terbaik di Indonesia. IndonesiaX juga menggandeng Harvard University yang memiliki layanan pendidikan online serupa.
HarukaEdu
Mirip dengan startup lainnya, HarukaEdu juga menyediakan layanan pendidikan secara online untuk para pengguna. Bedanya, HarukaEdu tidak terbuka secara masif dan kamu mesti membayar untuk dapat mengakses. Penggunanya bisa mendapatkan sertifikat resmi setelah menyelesaikan kursus-kursus yang ditawarkan.
Arkademy
Arkademy adalah startup yang memiliki tujuan membantu lulusan-lulusan SMA/SMK agar bisa bekerja sesuai kemampuan yang mereka miliki. Mengingat angka pengangguran terbanyak di Indonesia berasal dari lulusan SMA/SMK, yaitu sebesar 19 persen dari jumlah total pengangguran. Mereka menyediakan layanan mulai dari modul belajar, monitoring kemampuan siswa, dan penyaluran lulusan ke industri-industri yang membutuhkan.
Bahaso
Kebutuhan akan belajar bahasa asing kini menjadi hal yang sangat umum. Untuk itulah Bahaso didirikan. Seperti namanya, startup ini fokus untuk memberikan layanan pembelajaran bahasa asing kepada para pengguna. Tak perlu kursus, melalui Bahaso, masyarakat bisa mengakses pembelajaran bahasa Inggris dan Mandarin. Bahaso juga ingin menambah layanan untuk bahasa Korea, Portugis, Perancis, dan Jepang.
Squline
Squline juga fokus pada layanan pembelajaran bahasa asing. Kamu bisa mengakses Squline melalui situs resminya. Cukup mendaftarkan diri dan mengikuti tes penempatan kelas, kamu akan dimasukkan ke dalam kelas virtual, yang bisa diakses melalui video conference. Squline juga menyediakan kelas gratis untuk kamu yang ingin mencoba terlebih dahulu.
Kelase
Kelase didirikan Brimy Laksana dan Winastwan Gora pada 2013. Tujuan startup ini adalah untuk menyediakan ruang belajar yang dapat diakses kapan pun menggunakan internet. Layanannya meliputi catatan belajar, kelas online, statistik nilai, dan lain-lain.
MejaKita
Startup yang satu ini didirikan sepuluh pelajar SMA yang memiliki antusiasme terhadap pendidikan Indonesia. Saat mereka sedang berkumpul, tercetuslah ide untuk membuat platform belajar online. Maka dari itu MejaKita memiliki tagline “dari siswa untuk siswa”. MejaKita bisa kamu akses melalui situs resmi mereka. Layanan yang disediakan adalah layanan belajar bersama, mendiskusikan PR, dan belajar online.
Nah, itulah starup pendidikan besutan anak bangsa untuk kian mencerdaskan Indonesia. (yp)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply