TANGERANG, KalderaNews.com – Siswa-siswa dari SD Negeri 1 Pererenan Kabupaten Badung yang mewakili Provinsi Bali menampilkan tarian unik di ajang FLS2N SD Tahun 2019 di Kota Tangerang Provinsi Banten. Mereka menampilkan tarian dengan judul Igelakut, Igel dan Lelakut yang bikin decak kagum sekaligus merinding.
Igelakut ini ditampilkan oleh Ni Nyoman Yudia Utami, I Gusti Ayu Agung Galih Sanjiwani, dan I Made Pandu Satya Wigun untuk kategori Seni Tari.
Igelakut, Igel dan Lekakut menceritakan tentang orang-orangan sawah yang hidup di malam hari karena merasa sedih pada masa sekarang ini sudah jarang terlihat karena sawah-sawah sudah ditanami tiang-tiang beton dan anak-anak pada zaman sekarang sangat jarang atau bahkan ada yang belum pernah melihat lelakut ini.
BACA JUGA:
- PICF Mendekonstruksi Hegemoni Kiblat Paduan Suara Barat
- Heboh Sampul Pinokio, Padahal Dongeng Pinokio Mengandung Nilai-Nilai Pendidikan
- Mau Liburan ke Luar Negeri? 82 Negara ini Sekarang Bebas Visa 2019 Lho
- Keren, Siswa SMK “Nembak” Pakai Aplikasi, Inilah Kisah Cinta Adam dan Putri
Mereka menceritakan tentang keresahan mereka karena sawah-sawah yang sudah berubah menjadi bangunan sudah jarang ada yang otomatis berdampak pada jarangnya lelakut ini.
“Tarian tadi judulnya Igelakut, Igel dan Lelakut. Jadi lelakut ini sedih karena sekarang sawah sudah berubah menjadi bangunan-bangunan beton. Itu yang kami tampilkan, supaya ada kepedulian dari masyarakat. Lagipula, anak-anak seumuran kami juga sudah jarang melihat lelakut ini,” ucap Ni Nyoman Yudia Utami.
“Latihannya sudah hampir satu tahun. Kadang setiap hari kadang juga seminggu tiga kali. Kalau bertengkar sudah biasa. Yang paling sering kalau dikasih tahu suka keras kepala, tidak mau mendengarkan. Tapi nanti juga baikan lagi. Yang penting kompak, fokus dan yakin saja bahwa kita bisa,” ucap I Gusti Ayu Agung Galih.
“Senang melihat teman-teman yang lain tampil. Setiap penampilan itu ada uniknya. Pakaiannya juga bagus-bagus. Di sini bisa belajar gerakan dari teman-teman lain, udah gitu juga belajar tentang seni budaya lainnya,” tutup I Made Pandu Satya Wigun. (JS)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply