Dukung Kampus Merdeka, Menristek/BRIN: Peneliti itu Butuh Ide-ide yang Bebas Lepas

Menteri Riset dan Teknologi sekaligus Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN), Bambang BrodjonegoroHolland Alumni Reception Jakarta 2019 bertajuk "Empowering Human Capital" di Erasmus Huis Jakarta, Jumat, 1 November 2019
Menteri Riset dan Teknologi sekaligus Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN), Bambang BrodjonegoroHolland Alumni Reception Jakarta 2019 bertajuk "Empowering Human Capital" di Erasmus Huis Jakarta, Jumat, 1 November 2019 (KalderaNews/Fajar H)
Sharing for Empowerment

TANGERANG, KalderaNews.com – Menteri Riset, Teknologi/Badan Riset Inovasi Nasional, Bambang P. S. Brodjonegoro menyambut baik kebijakan Kampus Merdeka. Ia berharap, peneliti bebas meneliti sesuai kapasitasnya tanpa terbebani dengan urusan administrasi keuangan.

“Peneliti itu butuh ide-ide yang bebas lepas untuk kemudian dieksplore dan diuji dan sekarang dosen peneliti dari berbagai bidang tidak perlu lagi menjadi akuntan hanya untuk menyelesaikan laporan pertanggungjawaban riset karena sekarang sistemnya output base,” ungkap Menristek/BRIN baru-baru ini di Tangerang Selatan.

BACA JUGA:

Bambang menambahkan, pokok kebijakan Kampus Merdeka yang bertujuan memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk meningkatkan kualitasnya sejalan dengan harapan Kemenristek/BRIN yang ingin mendorong demokratisasi penelitian.

Oleh karena itu, ia mendukung sinergi Kemendikbud dengan jajarannya karena capaian world class university dapat terlaksana salah satunya karena aspek riset.

“Data memperlihatkan bahwa peneliti paling banyak ada di PTN BH maka tanpa partisipasi aktif dan konstruktif dari PTN dan PTS dalam melakukan penelitian, impian untuk meraih QS world ranking akan sulit tercapai,” tandas Bambang. (LF)

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*