JAKARTA, KalderaNews.com – Seminari Bunda Segala Bangsa Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengklarifikasi kabar 77 dari 89 siswa kelas VII yang dipaksa memakan kotoran manusia oleh dua pendamping mereka.
Dalam siaran pers yang didapatkan KalderaNews, Pimpinan Seminari Bunda Segala Bangsa Maumere, Romo Deodatus Du’u mengatakan insiden iu terjadi pada Rabu, 19 Februari 2020 sekitar pukul 14.30 WITA.
BACA JUGA:
- Ingat, Pendaftaran KIP Kuliah 2-31 Maret 2020, Cek Di Sini
- Berani Berubah dari dalam Diri untuk Indonesia Lebih Lestari
- Inilah Daftar Lengkap 10 Siswa SMPN 1 Turi Korban Meninggal Susur Sungai Sempor
- Program Pesantren Hijau Sasar Tiga Pesantren di Jabodetabek
- Akses Jakarta dan Sekitarnya Kembali Lumpuh Akibat Banjir
- Jasa Marga Minta Maaf dan Imbau Pengguna Tol Hindari Titik-titik Banjir Ini
- Duka Untuk SMPN 1 Turi, Mendikbud: Sekolah Harus Utamakan Keselamatan Siswa
“Berdasarkan berbagai informasi yang berkembang tentang 77 Anak yang Dihukum Makan Kotoran oleh Kakak Kelasnya, yang beredar di beberapa platform media online dengan berbagai variasi judul, kami ingin menyampaikan beberapa hal berikut,” tegasnya.
(1). Kronologi
Peristiwa ini terjadi pada hari Rabu, 19 Februari 2020 — antara pukul 14.30 sampai 15.00. Semuanya bermula ketika salah seorang siswa kelas VII yang membuang kotorannya sendiiri pada sebuah kantong plastik yang selanjutnya disembunyikan di sebuah lemari kosong di kamar tidur unit bina SMP Kelas VII. Sekitar pukul 14.00 (setelah makan siang) seperti biasa dua orang kakak kelas XII yang ditugaskan untuk menjaga kebersihan unit kelas VII menemukan kotoran tersebut. Mereka kemudian mengumpulkan para siswa kelas VII di asrama untuk dimintai informasi tentang kotoran tersebut.
Leave a Reply