JAKARTA, KalderaNews.com – Bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional 2020 hari ini, International Finance Corporation (IFC), bagian dari World Bank Group, menyalurkan pinjaman hingga Rp2,75 triliun (setara dengan $200 juta) pada Bank OCBC NISP. Pinjaman ini merupakan bagian dari Program Pembiayaan Berkelanjutan (Sustainability Bond Program) Bank OCBC NISP yang terdiri dari green bond dan gender bond.
Khusus dana yang diperoleh dari gender bond akan memungkinkan bank untuk meningkatkan penyaluran kredit kepada pengusaha perempuan dan usaha kecil dan menengah (UKM) milik perempuan.
Sementara itu, Green bond akan mendukung Bank OCBC NISP untuk meningkatkan penyaluran pembiayaan berwawasan lingkungan, terutama untuk pengembangan proyek-proyek hijau dan pembiayaan properti hijau.
BACA JUGA:
- Wirausaha Startup Binaan Ini Ditargetkan Masuk Daftar Orang Terkaya di Masa Depan
- Financing your studies: cost, discounts and other options
- Baru LIPI yang Berani Bilang Perekonomian Indonesia dalam Zona Pesimis
- Lho, Gelontoran Dana Penelitian UGM Lebih Kecil Dibandingkan UI dari Total 514,2 M
- Mau Dapat 500 Ribu dari Kartu Pra Kerja, Yuk Siap-Siap Mendaftar!
- Nadiem Makarim: Bayar SPP Lewat GoPay Bukan Urusan Kemendikbud
Kerjasama gender bond ini merupakan yang pertama kali dilakukan di Indonesia dan kedua di Asia-Pacific, setelah penerbitan obligasi gender Bank Ayudhya pada tahun 2019 di Thailand, yang juga didukung oleh IFC.
UKM milik perempuan memiliki peranan penting dalam perekonomian nasional, dengan kepemilikan perempuan yang mencapai 34% pada usaha menengah dan 50% untuk usaha kecil. Namun, menurut kajian IFC mengenai kesenjangan pembiayaan UMKM (IFC’s MSME Financing Gap Study, 2017), kekurangan pembiayaan UKM milik perempuan di Indonesia mencapai $60 miliar.
Sekitar 40% UKM milik perempuan di Indonesia mengalami keterbatasan pembiayaan dan 17% perusahaan-perusahaan yang dimiliki perempuan memandang pembiayaan sebagai hambatan utama pertumbuhan.
“Meningkatkan partisipasi perempuan dalam perekonomian Indonesia dan mengurangi kesenjangan gender merupakan bagian dari strategi utama IFC di Indonesia. Pinjaman yang diberikan IFC dalam mendukung Program Pembiayaan Berkelanjutan Bank OCBC NISP, mempunyai tujuan untuk memberdayakan pengusaha-pengusaha perempuan dan UKM milik wanita serta untuk mendorong proyek-proyek berwawasan lingkungan. Hal ini menunjukkan komitmen IFC untuk medorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan,” ujar Azam Khan, Country Manager IFC untuk Indonesia, Malaysia dan Timor Leste.
Gender bond ini didukung oleh program Women Entrepreneurs Finance Initiative (We-Fi) dan sejalan dengan tujuan pembangunan Pemerintah Indonesia untuk mengurangi kesenjangan gender.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply