
JAKARTA, KalderaNews.com – Selama lockdown, para pelajar di Tiongkok melakukan proses belajar di rumah. Aktivitas ini dijalaninya selama lebih dari tiga bulan terakhir. Tentu itu menjadi hal yang tidak mudah.
Dan kini, setelah pandemi covid-19 sudah mulai mereda, para pelajar di Tiongkok mesti menghadapi “ujian” lagi. Terutama mereka yang hendak melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Mereka harus menyiapkan diri menghadapi Gaokao.
BACA JUGA:
- Profil Sandra Santos, Guru Pertama di NYC yang Meninggal karena Covid 19
- 21 Guru di NYC Meninggal karena Covid 19
- EDUTALK: Pandemi Corona, Pelajar Indonesia di Belanda Pulang. Gimana Nasib Kuliahnya?
- KIP Kuliah Masih Terbuka untuk Mahasiswa Baru Sampai Semester 3, Begini Cara Dapatnya
- Paskah Telah Tiba, Berikut Inspirasi Ucapan Selamat Paskah Bahasa Indonesia dan Inggris
- Tips Mahasiswa Inggris Memilih Fakultas Kedokteran yang Cocok
- Buat yang Males Baca, Nih Kiat Sukses Membuat Motivation Letter untuk Beasiswa ke Luar Negeri
- Kamu Gagal SNMPTN 2020? Tak Perlu Baper dan Berkecil Hati, Ini 6 Pilihan Lainnya
Gaokao merupakan ujian masuk ke perguruan tinggi di Tiongkok. Prosesi Gaokao ini akan berlangsung 9 jam selama 2 hari dan mencakup empat mata pelajaran, seperti Matematika, Bahasa Inggris, Sains (Fisika, Kimia, dan Biologi), dan Ilmu Sosial (Politik, Sejarah, dan Geografi).
Mereka harus berlomba meraih nilai tinggi dalam ujian agar bisa masuk ke universitas-universitas top di Tiongkok. Jika mereka memiliki nilai Gaokao yang tinggi, maka akan membantu mengamankan masa depannya.
Ujian Gaokao akan dilaksanakan pada 7- 8 Juli 2020 mendatang. Berdasarkan keterangan dari kantor berita resmi Xinhua, siswa senior di SMA dari sejumlah provinsi telah kembali bersekolah. Sementara siswa di Beijing, Shanghai, Guangdong, dan Hubei masih menunggu untuk kembali ke sekolah dan masih tetap belajar secara online.
Seperti ujian pada umumnya, ujian Gaokao memang ditakuti para pelajar di Negeri Tirai Bambu. Bahkan banyak pakar pendidikan menyebutkan bahwa Gaokao merupakan ujian standarisasi paling menyeramkan di dunia.
Gaokao dianggap sebagai ujian yang sangat penting bagi warga Tiongkok. Hal ini membuat banyak orang mencari akal untuk melakukan kecurangan dalam ujian. Namun, hal itu benar-benar hampir mustahil untuk dilakukan. Lantaran pengawasannya benar-benar ketat. Selain ada polisi pengawas saat ujian, ada pula kamera CCTV yang dapat memantau seluruh wilayah ujian, dan pendeteksi logam apabila terdapat kecurangan lewat alat elektronik).

Sanksi bagi yang melanggar pun tak main-main. Misal pada 2016, terdapat pelajar yang diketahui bermain curang selama ujian. Alhasil, dia langsung masuk bui selama tujuh tahun.
Seperti ujian pada umumnya, Gaokao juga menggunakan metode pilihan ganda. Namun, terdapat sejumlah soal esai yang bisa menguras pikiran. Soal ini untuk menguji kreativitas, pengetahuan umum, logika, hipotesis, dan kemampuan berpikir.
Nah, salah satu contoh soal esainya seperti ini: “Bagaimana Thomas Alva Edison akan bereaksi terhadap ponsel jika dia datang ke abad ke-21?” Itu soal Gaokao pada 2013 dan harus dijawab dengan 800 kata. Jika kamu mendapat soal ujian seperti itu, apa jawaban kamu?
Persaingan mendapatkan kursi kuliah pun amat ketat. Misal pada 2019, tercatat sekira 10 juta pelajar Tiongkok mengikuti ujian Gaokao, dan hanya 200 ribu pelajar yang diterima di universitas bergengsi di sana.
Beruntung ya, kamu tinggal di Indonesia. Meskipun masih merebak virus corona, kamu gak akan ketemu dengan Gaokao, seperti pelajar di Tiongkok. (yp)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply