Agar Tak Jadi Korban Fesyen Dadakan, Milenialis Wajib Tahu Asal Mula Tradisi Berkebaya di Hari Kartini

Sharing for Empowerment

Citra Kartini yang demikian mulai berubah ketika rezim Orde Baru berkuasa. Menurut Kathryn Robinson, dalam pandangan rezim ini, ideologi gender sangat penting untuk pelaksanaan kekuasaan otoriter.

Dukungan negara untuk pelaksanaan otoritas laki-laki dalam keluarga melegitimasi figur Bapak Presiden yang memimpin bangsa. Panggilan terhadap “Kartini” untuk mengabdi kepada bangsa, dipotret dalam bingkai ini. Kartini di era Orba lebih dikenang sebagai seorang ibu dan ditempatkan sebagai contoh ideal bagi ibu-ibu yang mengabdi kepada bangsa.

Potret ini kental diusung oleh organisasi perempuan korporatis (seperti Dharma Wanita dan Ibu-ibu PKK). Mereka bertanggung jawab dalam pelaksanaan program negara seperti Keluarga Berencana dan kesehatan anak. Mereka juga memiliki beban untuk menanamkan ideologi negara dan keutamaan kewarganegaraan perempuan dalam tugas dan pengasuhan seorang ibu.

Acara-acara yang mempromosikan busana perempuan, khususnya kebaya, awalnya diinisiasi oleh organisasi-organisasi ini. Inspirasinya datang dari foto Kartini.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*