JAKARTA, KalderaNews.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menegaskan saat ini tidak diperlukan adanya perubahan tahun ajaran maupun tahun akademik, tetapi metode belajarnya apakah belajar dari rumah atau di sekolah akan berdasarkan pertimbangan gugus tugas.
“Kemendikbud sendiri sudah siap dengan semua skenario. Kami sudah ada berbagai macam. Tapi tentunya keputusan itu ada di dalam Gugus Tugas (Gugus Tugas Percepatan Penanganan Coronavirus Disease-Covid-19 – red), bukan Kemendikbud sendiri,” tandasnya saat telekonferensi dengan Komisi X DPR RI di Jakarta, Rabu, 20 Mei 2020.
BACA JUGA:
- Sudah Kangen Sekolah? Wacananya Pertengahan Juli 2020 Masuk Sekolah
- Goethe-Institut Jakarta dan Bandung Ditutup, #30MinDeutsch, Lernberatung dan Onleihe Jadi Andalan
- Goethe-Institut Jakarta dan Bandung Tutup, Kursus Beralih ke Kelas Virtual
- Mahasiswa Keperawatan Ukrida Berbagi 70 Paket Sembako di Hari Perawat Internasional 2020
Ia menambahkan keputusan mengenai waktu dan metodenya juga akan berlandaskan pertimbangan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
“Tapi keputusan kapan, dengan format apa, dan seperti apa, karena ini melibatkan faktor kesehatan, bukan hanya pendidikan, itu masih di Gugus Tugas,” tandas Mendikbud.
Terkait adanya berbagai rumor maupun pemberitaan yang mengabarkan Kemendikbud akan membuka sekolah pada awal tahun ajaran baru di bulan Juli dinyatakan Mendikbud tidak benar.
“Kami tidak pernah mengeluarkan pernyataan kepastian, karena memang keputusannya bukan di kami. Jadi mohon stakeholders atau media yang menyebut itu. Itu tidak benar,” tegas Nadiem seperti dikutip dari situs resmi Kemdikbud.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply