“Saya merasa bahagia, bangga, dan haru. Persembahan untaian doa melalui lagu untuk bangsa kita di tengah pandemi ini, ternyata mendapatkan apresiasi dari negara sebagai salah satu pemecah rekor,” kata Dominikus David.
Dominikus David bercerita bahwa lagu ini tercipta dalam satu hari. “Dimulai dengan sharing-sharing voice note kepada para dosen dan mahasiswa, akhirnya disepakati untuk dibuat kolaborasi bersama keluarga FPB,” katanya.
Sementara, proses rekaman instrumen memakan waktu selama tiga hari. Proses perekrutan penyanyi dilakukan selama 10 hari. Selain itu, dilakukan juga brainstorming mengenai story board videonya. Proses produksi lagu “Doa Bagi Bangsa” dilakukan melalui dua tahap.
Pertama, mixing dan mastering audio 61 para kontributor dilakukan selama 10 hari. Setiap orang dilakukan proses editing vocal yang cukup detail, mengingat para penyanyi memiliki ciri khas masing-masing, serta setiap orang punya part terbaik. Kedua, editing video dilakukan selama kurang lebih 10 hari, oleh Mahasiswa FPB Unika Atma Jaya Mikhael Kristanto Genesaret. Ternyata, setelah diunggah, lagu “Doa Bagi Bangsa” tanggapan positif melalui beragam media sosial.
Leave a Reply