PASURUHAN, KalderaNews.com – Beberapa lembaga pendidikan sudah memulai proses pendidikan secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan ketat dalam mencegah penyebaran COVID-19.
Namun untuk mencegah kluster baru Covid-19 dalam dunia pendidikan, sebagaian besar lembaga pendidikan memilih melanjutkan proses belajar mengajar secara daring.
Ketua LPBI NU Bangil Kabupaten Pasuruan Jawa Timur, Yoyok Wachyudi menegaskan, bagi keluarga yang mampu, memfasilitasi anak-anaknya dalam proses belajar daring dengan teknologi baik alat maupun jaringan internet tentu tidak menjadi masalah yang berarti. Tapi bagi keluarga kurang mampu, minimnya sarana dan akses menjadi kendala yang luar biasa.
BACA JUGA:
- Untuk Merayakan 17 Agustus, Inilah Gerakan Satu Juta Masker Merah Putih Produk Siswa SMK
- Thread Sanksi Finansial Veronica Koman Liau Viral di Twitter, Ini Reaksi Warga Netizen Terkait LPDP
- Ini Tanggapan dan Klarifikasi Resmi LPDP Terkait Veronica Koman Liau (VKL)
- P.J Heru Hendarto SJ: Di Kolese Kanisius Sekali Nyontek Keluar
- Duh, Ternyata Ada Peserta KSN-P Daring 2020 Jenjang SMA Kesulitan Masuk ke Aplikasi
Nah, guna mendukung belajar online anak-anak, LPBI NU Bangil menginisiasi adanya Rumah Belajar Online.
Rumah belajar yang berlokasi Dusun Satak Desa Manaruwi Kecamatan Bangil ini membantu warga sekitar, terutama anak-anak dalam melanjutkan belajar daring dengan berbagai fasilitas gratis mulai smartphone, laptop, jaringan internet, tempat belajar hingga APD.
Leave a Reply