JAKARTA, KalderaNews.com – Sejak 1967, perayaan International Literacy Day atau Hari Aksara Internasional telah digelar setiap tahun di seluruh dunia pada 8 September. Penetapan Hari Aksara Internasional ini untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya melek huruf sebagai bagian dari martabat dan hak asasi manusia.
Selain itu, Hari Aksara Internasional juga dimaksudkan untuk memajukan agenda keaksaraan menuju masyarakat yang lebih melek huruf dan berkelanjutan. Meskipun ada kemajuan, menurut data UNESCO, saat ini tercatat ada 773 juta orang dewasa di seluruh dunia yang kekurangan keterampilan keaksaraan dasar.
BACA JUGA:
- Hari Aksara Internasional, Inilah Para Penerima Anugerah Apresiasi Keaksaraan 2020
- Buta Aksara Turun Jadi 1,78 Persen Pakai Data Lama, Daerah 3T Masih Memprihatinkan
- Angka Buta Aksara Saat Merdeka 97%, Sekarang Ini Cuma 1,93
Hari Aksara Internasional 2020 akan fokus pada “Literacy Teaching and Learning in The Covid-19 Crisis and Beyond with a Particular Focus on The Role of Educators and Changing Pedagogies”. Tema ini menyoroti pembelajaran keaksaraan dalam perspektif pembelajaran seumur hidup, terutama di kalangan remaja dan orang dewasa.
Krisis Covid-19 ini juga menjadi pengingat bahwa masih ada kesenjangan yang nyata antara kebijakan dan kenyataan. Pandemi global ini telah memukul sektor pendidikan, yang dengan jelas memperlihatkan tingkat melek huruf yang kian rendah.
Leave a Reply