Bantuan Kuota Internet Sudah Cair, Begini Kritik KPAI dan FSGI

Ilustrasi: Bantuan kuota internet dari pemerintah. (Ist.)
Ilustrasi: Bantuan kuota internet dari pemerintah. (Ist.)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai, subsidi kuota internet yang diberikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) justru tidak akan terpakai. Karena, jenis kuota belajar yang diberikan terlalu besar, sementara jenis kuota internet umum kecil.

BACA JUGA:

“Kuota belajar berpotensi mubazir, sebab akan minim digunakan. Mayoritas guru justru lebih senang menggunakan aplikasi lain yang akan memakai kuota umum,” ujar Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti.

Retno menyebut, kuota belajar yang jumlahnya berkisar 20 sampai 45 gigabyte per bulan akan sangat minim pemakaiannya, karena kuota belajar hanya bisa digunakan untuk membuka aplikasi layanan pendidikan yang jumlahnya terbatas. Belum tentu pula aplikasi tersebut yang dipakai belajar daring selama ini.

Survei KPAI, sangat banyak aplikasi yang lebih sering digunakan untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang tak menyerap kuota belajar. Artinya, saat aplikasi lain digunakan, maka yang terserap adalah kuota umum yang jumlahnya sangat minim, hanya 5 gigabyte per bulan.

Dari 87,2 persen responden, yang melakukan PJJ secara daring melalui chatting dengan aplikasi Whatsapp, Line, Telegram, atau Instagram sebanyak 20,2 persen, menggunakan Zoom Meeting, 7,6 persen. Sementara, yang menggunakan video call WhatsApp dan telepon hanya 5,2 persen.

“Artinya, mayoritas menggunakan aplikasi yang justru lebih membutuhkan kuota umum. Aplikasi seperti Zoom Meeting malah hanya digunakan para guru sebanyak 20 persen saja dari total 1.700 responden siswa,” terangnya.

Hal senada disampaikan Wakil Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Satriwan Salim. Dia berkata, sejak awal bantuan kuota ini digaungkan, mestinya Kemendikbud memberikan fleksibilitas dalam pemakaian bantuan kuota tersebut. Karena, guru dan siswa selama masa PJJ ini lebih banyak memakai kuota umum untuk mengakses aplikasi Whatsapp, Youtube maupun mencari bahan tambahan belajar di Google.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




1 Comment

  1. Saya merasa tersinggung di berikan kuota 35GB .tetapi sama sekali tidak bisa di gunakan browsing internet.
    Apa guna nya kuota ini pak mentri. Hanya ladang proyek menyerap anggaran negara.

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*