
JAKARTA, KalderaNews.com – Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Dwikorita menegaskan puncak La Nina akan bersamaan dengan puncak musim hujan di bulan Desember 2020 dan Januari 2021. Fenomena La Nina dengan intensitas lemah hingga moderat berpotensi meningkatkan jumlah curah hujan antara 20-40% dari normalnya.
Untuk itu BMKG melalui Balai Besar MKG dan UPT di daerah melakukan sosialisasi secara gencar dan masif untuk mengantisipasi dampak La Nina tahun 2020/2021.
“Prakiraan curah hujan khusus Nataru (Natal Tahun Baru) ini, bulan Desember 2020 sampai Januari 2021 curah hujan akan mencapai lebih dari 300mm/bulan, bahkan sampai bulan Maret masih akan ada di musim hujan,” tegasnya Kamis pekan ini.
BACA JUGA:
- La Nina Tingkatkan Curah Hujan, Waspadai Banjir dan Tanah Longsor
- Waspadai Potensi Hujan Lebat Karena Siklon Tropis NURI di 4 Provinsi ini
- Inilah Sosok di Balik “Hujan Bulan Juni”, Seorang Profesor Sastra Indonesia
“Jadi kesimpulannya adalah periode NATARU 2020/2021 ini akan ada di musim hujan dengan intensitas yang tinggi. Oleh karena itu kami imbau untuk selalu waspada, terutama di wilayah-wilayah yang memang merupakan titik rawan bencana seperti banjir dan longsor,” imbuhnya.
Oleh sebab itu, ia mengimbau seluruh mitra K/L, pemerintah daerah dan stakeholder, serta masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana hidrometeorologi menyongsong periode Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply