JAKARTA, KalderaNews.com – Hampir dua semester pelajar di beberapa kota di Indonesia dan dunia harus belajar secara daring (dalam jaringan). Mereka pun harus terus dapat berada di rumah demi memutus rantai penyebaran Covid-19.
Meksi telah menciptakan iklim belajar yang senyaman mungkin di rumah, dampak negatif karena terlalu lama di rumah tidak terhindarkan. Bagi anak atau remaja terlalu lama berada di rumah ternyata dapat menimbulkan masalah psikologis yang disebut “Cabin Fever”.
Cabin Fever adalah gangguan berupa perasaan-perasaan negatif karena terlalu lama tinggal atau terisolasi dalam rumah atau tertentu. Berikur gejala-gejala “Cabin Fever”.
BACA JUGA:
- Kristalisasi Jadi Solusi Daur Ulang Sampah Medis
- Kiat Sederhana Dampingi Anak Belajar di Rumah dari Mendikbud Nadiem Makarim
- Kamus Istilah Seleksi Masuk PTN 2021 yang Wajib Kamu Tahu, Cek Di Sini
- 5 Aktivitas Seru untuk Tumbuhkan Design Thinking Pada Siswa
- 4 Cara Membimbing Siswa Berkebutuhan Khusus di Kelas Hybrid
Gejala Fisik:
- Mager (malas gerak) yang berujung pada sulit bergerak
- Nafsu makan meningkat
- Durasi tidur siang lebih lama dan tidur malam lebih singkat
Gejala Non-Fisik:
- Sulit konsentrasi
- Tidak sabar
- Kehilangan motivasi
- Mudah putus asa
- Tidak bersemangat
- Sedih
- Frustasi hingga depresi
Menghindari Cabin Fever, anak atau remaja harus mengimbangi belajarnya dengan kegiatan yang menyenangkan. Kegiatan yang memadukan gerak tubuh seperti bersepeda dan memasak sangat disarankan agar tidak terasa bosan. (AC)
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply