Novita Tandry: Jangan Terlalu Memaksa Anak Belajar Online

Novita Tandry, psikolog anak dan remaja berbicara dalam talkshow bertajuk "Mengapa Sekolah Masih Online". (KalderaNews.com/y.prayogo)
Novita Tandry, psikolog anak dan remaja berbicara dalam talkshow bertajuk "Mengapa Sekolah Masih Online". (KalderaNews.com/y.prayogo)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderNews.com – Situasi pandemi Covid-19 memaksa anak-anak belajar dari rumah. Bahkan anak yang masih duduk di bangku Taman Kanak-Kanak (TK) atau PAUD pun mesti belajar secara daring.

Padahal, dunia anak TK adalah dunia yang bergerak. Duduk diam mendengarkan guru mengajar secara online tentu membuat mereka jenuh. Tak ayal, banyak anak yang tak mau ikut belajar online.

Lalu bagaimana cara mengatasinya?

BACA JUGA:

“Harus dipahami, dunia anak-anak itu adalah dunia yang bergerak. Motorik kasar mereka sedang berkembang. Mereka belajar dengan bergerak,” kata psikolog anak dan remaja Novita Tandry, dalam talkshow bertajuk “Mengapa Sekolah ‘Masih’ Online?” yang digelar BPK Penabur Jakarta, Sabtu, 30 Januari 2021.

“Maka, jika anak-anak tak mau belajar, ya jangan dipaksakan!” kata Novita. Pasalnya, jika dipaksakan, anak bisa trauma dengan belajar dan sekolah.

Komunikasi, kata Novita, menjadi kata kuncinya. Orangtua mesti menjalin komunikasi yang intens dengan anak-anaknya. Cari penyebab anak merasa tak nyaman dengan belajar secara online. Dan cari tahu pula, penyebab anak merasa nyaman saat belajar.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*