Jika Lamar StuNed 2021 Pilih Skema Co-funding Maka Peluang Dapat Beasiswanya Lebih Besar

Koordinator Tim Beasiswa Nuffic Neso Indonesia, Indy Hardono di acara Welcoming Session StuNed Master Awardees 2019
Koordinator Tim Beasiswa Nuffic Neso Indonesia, Indy Hardono di acara Welcoming Session StuNed Master Awardees 2019 di Hotel Bidakara Jakarta, Sabtu, 18 Mei 2019 (KalderaNews/Fajar H)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Koordinator Tim Beasiswa Nuffic Neso Indonesia, Indy Hardono menyampaikan bahwa beasiswa StuNed 2021 yang pendaftarannya kini sudah resmi dibuka mendorong para pelamar untuk ikut serta dalam skema co-funding agar peluang mendapatkan beasiswanya semakin besar.

Ia menegaskan keikutsertaan dalam skema co-funding di elemen biaya StuNed, entah tuition fee, living cost atau pun tiket pesawat akan diperhitungkan dalam proses seleksi sehingga menambah peluang untuk mendapatkan beasiswa StuNed.

Sejak digulirkan 3 tahun lalu, skema co-funding beasiswa StuNed ini memang banyak dilirik berbagai pihak, mulai institusi pemerintah, industri, Pelindo 3 hingga Perumnas dan masih banyak lagi.

BACA JUGA:

Sebanyak 8 universitas Belanda juga telah menyepakati kerjasama co-funding dengan StuNed dalam bentuk pemberian potongan biaya kuliah dan kombinasi beasiswa parsial lain dengan beasiswa StuNed. Ke-8 universitas tersebut adalah Institute of Social Studies of Erasmus University (ISS), Radboud University, TIAS School for Business & Society, University of Amsterdam – Economics and Business, University of Twente – (ITC), Utrecht University, VU University Amsterdam dan IHS, Erasmus University Rotterdam.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*