Inilah Kelebihan KRL Solo-Yogja Dibandingkan Kereta Prameks

Peresmian KRL Solo-Yogya
Peresmian KRL Solo-Yogya (KalderaNews/Humas Jateng)

YOGYAKARTA, KalderaNews.com – KRL Solo-Yogya diresmikan Presiden RI Joko Widodo dengan dihadiri Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X di Stasiun Tugu Yogyakarta pada Senin, 1 Maret 2021.

Saat mencoba moda transportasi ini, Jokowi menyatakan bahwa KRL Solo-Yogya ini jauh lebih murah. Pengakuan serupa diungkapkan Ganjar Pranowo yang menyatakan bahwa dibandingkan dengan kereta diesel, harganya jauh lebih murah separuhnya.

Tak hanya murah, kalau dilihat dari kecepatan, KRL produk INKA ini 10 menit lebih cepat dari kereta sebelumnya.

BACA JUGA:

Kendati lebih cepat dan lebih murah, tapi ternyata tarif KRL masih sama seperti sebelumnya, yaitu sebesar Rp 8.000. Tarif tersebut telah mendapatkan subsidi dari Pemerintah melalui skema Public Service Obligation (PSO).

KRL Solo-Yogya melayani 20 perjalanan dan berhenti di 11 stasiun, yakni Stasiun Yogyakarta, Lempuyangan, Maguwo, Brambanan, Srowot, Klaten, Ceper, Delanggu, Gawok, Purwosari dan Stasiun Solo Balapan. Kereta Prameks yang sebelumnya melayani rute yang sama.

Menempuh jarak sekitar 59 kilometer, KRL Solo-Yogya akan lebih cepat ketimbang Prameks, karena lama perjalanan dari ujung ke ujung hanya 68 menit, sementara sebelumnya untuk menempuh rute yang sama, Prameks butuh waktu sekitar 75 menit.

KRL Solo-Yogya ini diharapkan akan menambah pilihan masyarakat akan moda transportasi yang efektif untuk bepergian. KRL ini hadir dengan layanan yang jauh lebih nyaman dibanding kereta diesel sebelumnya.

Selain mendorong sektor pariwisata dan ekonomi, KRL Solo-Yogya ini diharapkan dapat menyelesaikan persoalan transportasi di dua provinsi itu, yakni Jateng dan DIY.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*