JAKARTA, KalderaNews.com – Kementerian Pendidikan dan Kebudayan kembali menggelar webinar Perempuan Pemimpin dan Kesetaraan Gender untuk memperingati Hari Perempuan Internasional yang diperingati setiap tanggal 8 Maret. Tema hari perempuan Internasional tahun ini adalah #ChooseToChallenge.
Tiga pemateri yang diundang dalam acara ini cukup menarik. Franka Makarim mewakili perempuan pengusaha, Chatarina Muliana Girsang mewakili perempuan pejabat, dan Angkie Yudistia sebagai wakil dari perempuan berprestasi dengan keterbatasan fisik.
Webinar yang dimoderatori oleh Widya Saputra berlangsung interaktif dan seru. Widya Saputra memandu webinar tersebut dengan berbagai pertanyaan menarik.
BACA JUGA:
- Hari Perempuan Internasional, Mendikbud Ingatkan 3 Dosa Pendidikan
- 15 Ucapan Inspiratif Selamat Hari Perempuan Internasional 8 Maret 2021
- Simak, 50 Quote Inspiratif di Hari Perempuan Internasional dari Para Tokoh Dunia Ini
Pembahasan pertama mengenai apakah makna super-woman menurut ketiga narasumber. Franka menyebutkan bahwa super-woman adalah perempuan yang menyadari bahwa dirinya mampu melakukan apa pun. “Saya berterimakasih kepada ibu saya yang sejak saya berumur 9 tahun telah menjadi orang tua tunggal karena ayah saya meninggal,” demikian lanjutnya.
Franka Makarim, istri menteri pendidikan dan kebudayaan, merupakan CEO Tolula Design sejak tahun 2017. Franka merupakan lulusan dari tiga negara, yakni Hogeschool Rotterdam di Belanda, Northumbria University di Irlandia dan Raffles Design Institute di Singapura.
Sedangkan menurut Chatarina Muliana Girsang, yang sekarang menjabat sebagai Inspektur Jenderal Kemendikbud RI, super-woman merupakan wanita yang dapat melakukan perannya sesuai dengan tugasnya. Catarina menyebutkan, “Perempuan harus memiliki kepercayaan diri yang tinggi untuk setiap hal yang diinginkan dan dicita-citakan. Perempuan diberikan karunia untuk melakukan banyak hal secara bersamaan.”
Chatarina Muliana Girsang memulai karirnya dengan menjadi jaksa pada Staf Khusus Jaksa Agung RI tahun 2000. Chatarina merupakan wanita pertama yang mendapat kepercayaan pemerintah untuk menduduki jabatan Inspektur Jenderal (Irjen) di Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan.
Angkie Yudistia, wakil milenial yang duduk sebagai staf ahli presiden ini menyebutkan bahwa super–woman adalah perempuan yang tetap mencintai dirinya sendiri ketika distraksi teknologi semakin tinggi pada era ini.
“Mampu mencintai diri sendiri ketika terpaan teknologi begitu deras dan tak terbendung melalui media sosial, misalnya, telah membuktikan bahwa seorang perempuan merupakan seorang super-woman,” demikian imbuh pendiri dan CEO Thisable Enterprise yang pernah menjadi finalis Abang-None Jakarta 2008 ini.
Ketiga narasumber bersepakat bahwa setiap perempuan merupakan super-woman dalam bidang dan latar belakangnya masing-masing.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!


Leave a Reply