JAKARTA, KalderaNews.com – Saat ini ada beragam “toxic” yang melingkupi hidup kita. Di sekolah, di media sosial, teman pergaulan, bahkan di rumah bisa jadi ada “toxic”.
Toxic di sini bukanlah berarti cairan atau serbuk mematikan jika ditelan atau ditempelkan. Toxic dalam hal ini diartikan sebagai sesuatu yang terjadi dalam hubungan antarmanusia, yang merugikan atau menyakiti salah satu pihak.
Nah, untuk memulihkan aneka toxic itu, para siswa SMA/K dan Mahasiswa di lembaga pendidikan yang dikelola Kongregasi Suster-Suster Cinta Kasih Santo Carolus Borromeus (CB) menggelar Seminar Online Nasional, Kamis, 20 Mei 2021.
BACA JUGA:
- Kolaborasi Tarakanita dan Untar Bahas Toxic Friendship
- Ignasius Jonan Ajak Siswa Tarakanita Hemat Energi Fosil
- Yuk Simak, Inilah 50 Perguruan Tinggi Swasta Terbaik di Jakarta
Acara bertajuk “Break Free From Toxic Cycle in Pandemic” ini juga untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-113. Seminar online yang diikuti sekira 500 peserta ini menghadirkan pembicara Andre Wibawa M.Si, kandidat doktor psikologi dan dosen di Kalbis Institute serta Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi dan Sekretari Tarakanita (STARKI) Jakarta.
Mengutip hasil riset Pew Research Center yang melibatkan 38.426 responden dari 34 negara, Andre mengatakan bahwa Indonesia adalah negara dengan penduduk paling relijius. Bahkan, persentase orang Indonesua yang percaya kepada Tuhan berada di atas negara-negara di Timur Tengah, Afrika, Eropa, dan Amerika.
Leave a Reply