JAKARTA, KalderaNews.com – Direktorat Jenderal Pendidikan (Ditjen) Vokasi Kemendikbudristek memilih 10 SMK Pusat Keunggulan untuk mengikuti program Tailor Made Training Plus (TMT+). Program ini untuk menghasilkan petani muda yang kompeten.
TMT+ merupakan program kerjasama pemerintah Indonesia-Belanda dalam pengembangan pendidikan vokasi untuk mendukung SMK Pusat Keunggulan. Program ini dilaksanakan Nuffic Neso Indonesia melalui Orange Knowledge Programme (OKP).
BACA JUGA:
- Merdeka Belajar 11: Integrasikan Pendidikan Tinggi Vokasi dengan Dunia Kerja
- Dirjen Pendidikan Vokasi: IPK Bukan Penentu Kesuksesan Masa Depan
- Inilah 5 Area dan Strategi Revitalisasi Pendidikan Vokasi 2021
Program ini merupakan implementasi pengembangan sumber daya manusia SMK Pusat Keunggulan di bidang pertanian. Ditjen Vokasi telah menunjuk 10 SMK Pusat Keunggulan, 6 di antaranya fokus pada bidang holtikultura dan 4 yang lain fokus pada ternak unggas.
“10 SMK Pusat keunggulan telah kita pilih dan akan dikembangkan lebih jauh lagi bersama teman-teman dari Belanda,” ujar Dirjen Vokasi Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto dalam peluncuran Orange Knowledge Programe (OKP) Tailor Made Training Plus (TMT+), Rabu, 16 Juni 2021.
Program pelatihan ini melibatkan Institut Pertanian Bogor, Wageningen University Netherlands, Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, dan beberapa lembaga di bidang pertanian lain.
Leave a Reply