Tidak Selalu Introvert, Ini Tanda Gangguan Kepribadian Skizoid yang Perlu Kita Tahu

Ilustrasi: Menyendiri dengan berpikiran negatif atau negative thinking. (KalderaNews/Ist)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Gangguan kepribadian skizoid dianggap sebagai bukan gangguan karena kebanyakan orang yang menderita ini terlihat sangat tenang. Bila hanya dilihat dari jauh, mereka tampak baik-baik saja. Lain cerita bisa mereka berbicara langsung, maka kita mungkin bisa mengenali bahwa ada yang salah dengan mereka.

Bila diperhatikan, penderita gangguan kepribadian skizoid ini hanya terlihat seperti orang yang pendiam, introvert, atau tidak terlalu tertarik berhubungan dengan orang lain a.k.a ansos. Ternyata masalah mereka bukan itu.

BACA JUGA:

Gangguan kepribadian skizoid ini merupakan gangguan kepribadian yang terjadi pada mereka yang mengalami ketidakmampuan dalam membentuk hubungan sosial. Meskipun namanya skizoid, tetapi mereka tidak menderita paranoid, halusinasi, dan masih masuk akal saat bicara.

Penderita gangguan ini bisa bekerja lebih baik bila bekerja sendiri. Secara konsisten mereka menghindari interaksi dengan orang lain. Inilah tanda yang dapat kita kenali dari mereka.

Kurang percaya pada orang lain

Mereka mungkin mempunyai pengalaman traumatis masa kecil dengan orang tua yang tidak peduli, lalai, mengganggu, atau kasar, sehingga membuat para penderita skizoid ini merasa tidak yakin bila harus mengandalkan orang lain. Bisa jadi mereka mempunyai orang tua yang narsistik atau kejam yang menjadikan masa kecil mereka seperti neraka.

Mandiri berlebihan

Alih-alih mencari bantuan, mereka akan selalu melakukan seluruh aktivitas secara mandiri. Mereka juga sangat personal dan jarang berbagi detail kehidupan pribadi dengan orang lain. Hal ini karena tanda pertama di atas tadi, mereka tidak percaya pada orang lain.

Menghindari kedekatan fisik dan emosional

Orang dengan skizoid sebisa mungkin selalu menjauhkan diri mereka secara fisik dan emosional dengan orang lain karena mereka punya ketakutan sosial. Di sebuah pesta, mereka cenderung berdiam diri di tepi kelompok dengan minuman atau makanan di tangan mereka, daripada terlihat berinteraksi dengan orang lain.

Perilakunya seperti narsistik

Meskipun mereka berperilaku mirip orang nasistik, tetapi motif mereka sangat berbeda. Orang narsistik meninggalkan pasangannya karena bosan, marah atau tidak lagi menganggap pasangannya ideal, sekaligus mencari pengakuan dari pasangan barunya. Sedangan orang dengan gangguan kepribadian skizoid ini meningglakan pasangannya karena merasa terjebak dan takut dikendalikan.

Fantasi yang rumit

Orang dengan gangguan kepribadian skizoid ini cencerung lebih suka menyukai hubungan fantasi daripada hubungan nyata. Hal ini karena mereka merasa punay kendali penuh atas hal yang terjadi. Itu yang membuat mereka lebih memilih hubungan fantasi karena dianggap lebih aman buat mereka.

Menyembunyikan reaksi emosional

Orang dengan gangguan ini kebanyakan diam-diam mencoba menangani segala hal sendiri. Bila tidak terpaksa mereka tidak akan melibatkan orang lain dalam masalah mereka.

Gangguan ini tidak bisa didiagnosis sendiri. Bila kamu mendapati orang sekitarmu ada gejala tersebut di atas, kamu bisa membantunya mencari pertolongan dari ahli. Kamu bisa menjadi support system yang baik bagi mereka dalam hal ini.

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*