Peringati HUT Ke-70, Yayasan Tarakanita Gelar Webinar Perlindungan Anak

Sharing for Empowerment

“Saya berbicara dalam konteks gereja Katolik, dimana Tarakanita sebagai lembaga Katolik maka Tarakanita berada dalam konteks gereja,” tuturnya.

Lalu pemateri dilanjutkan kepada Anggin Nuzula Rahma, dalam presentasinya menyampaikan mengenai Satuan Pendidikan Ramah Anak (SRA) Mendukung Perlindungan Anak Menuju Indonesia Layak Anak (IDOLA) 2030.

Anggin lantas menyinggung tentang isu pendidikan anak dan faktor risiko yang paling berpengaruh pada anak serta kondisi mereka saat dewasa.

Terakhir, Theresia Triza Yusino menyampaikan bahwa pilar pembangun Indonesia 2045 yang pertama ialah pembangunan manusia dan penguasaan iptek.

“Pertemuan hari ini menjadi momen buat kita semua, terutama buat saya yang sudah mempunyai kerinduan untuk berjalan dengan siapa saja yang aware dan care terhadap perempuan dan anak. Karena masa depan bangsa dan peradaban berada di tangan perempuan dan anak,” ucapnya.

“Apa jadinya bila kasus-kasus yang menimpa anak dan perempuan tidak dioptimalkan penyelesaiannya. Karena korban-korban tidak tertangani dengan baik. Marilah kita berjalan bersama untuk mengoptimalkan langkah-langkah yang terbaik, memperbaiki diri demi mewujudkan generasi penerus bangsa yang nantinya akan melanjutkan peradaban ini, terutama insan-insan Tarakanita yang meneruskan perjuangan ini,” pungkasnya.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*