BACA JUGA:
- Fransisca Susan: Lulus S1 Langsung Diterima Program Doktoral di Massachusetts
- Lukas Djapri, Peneliti Belia “Superkapasitor dan Struktur Nano“ dari Tarakanita Citra Raya
- Angel Anlee, Jagoan Artificial Intelligence (AI) dari SMP Tarakanita 2 dengan Segudang Prestasi
Bercerita mengenai awal mula penemuan minatnya, ia mengaku kalau semua itu bermula ketika kelas 9 SMP Cikal dan dalam program sains yang membahas mengenai mekanisme tubuh manusia membuatnya melakukan refleksi mendalam.
“Dari awal kelas 9, aku tertarik pada badan manusia dan mekanisme yang harus terus berjalan di dalam tubuh kita supaya kita bisa hidup. Badan manusia mirip seperti sekelompok manusia. Satu manusia tidak bisa dibandingkan dengan 10 manusia dalam segi kekuatan maupun segi kreatif. Hal tersebut memicu perhatian aku dalam mempunyai karir di bidang IPA,” cerita Izza.
Momen kontemplasi itu pun seiring waktu semakin membuat Izza mendalami rasa ingin tahu mengenai minatnya, hingga pemetaan karirnya di masa depan. Saat kelas 10 SMA, ia pun mulai menemukan dan meyakinkan diri ingin mendalami bidang genetika.
“Awalnya aku ingin bekerja sebagai forensik, karena waktu itu, aku tertarik dalam bisa mengidentifikasikan mayat dan alasan di balik bagaimana mayat tersebut meninggal. Namun, pas kelas 10, aku belajar tentang genetika.”
Leave a Reply