Begini Cara Membedakan ‘Di’ yang Disambung dan Dipisah, Gampang Kok!

Ilustrasi: Kekeliruan penggunaan di di ruang publik. (Ist.)
Ilustrasi: Kekeliruan penggunaan di di ruang publik. (Ist.)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Penulisan “di” terkadang membuat bingung, karena ada yang dipisah, ada pula yang disambung. Hanya terdiri dari dua huruf, tetapi kerap membuat bingung.

Nah, begini cara membedakan imbuhan “di” yang disambung dan dipisah.

Dalam bahasa Indonesia, penulisan “di” bisa disambung atau dipisah. Imbuhan “di” memiliki dua fungsi.

BACA JUGA:

Pertama, sebagai imbuhan atau afiks, penulisan “di-“ ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Biasanya, afiks “di-“ mencerminkan pembentukan kata kerja (verba).

Contohnya:

  • Daging itu dimasak oleh ibu.
  • Dinda disuruh Paman menghadiri pameran nanti malam.
  • Daerah itu dilanda kekeringan.

Catatan, di- sebagai imbuhan awal disebut juga sebagai afiks yang menunjukkan bentuk pasif dari verba aktif.

  • dimasak → memasak
  • disuruh → menyuruh
  • dilanda → melanda

Kedua, di tergolong ke dalam salah satu jenis kata tugas, yakni preposisi atau kata depan, tepatnya preposisi tunggal yang hanya terdiri atas satu kata bersama ke, dari, dan pada.

Di sini, penulisan di sebagai kata depan yang berfungsi untuk menyatakan keterangan tempat harus dipisah.

  1. Badu menyimpan bukunya di atas lemari.
  2. Tina kehilangan ponselnya di pasar.
  3. Keluarganya memilih untuk menetap di Jakarta sejak kejadian itu.

Ciri lainnya, penulisan di sebagai kata depan dapat diganti dengan ke atau dari yang juga menunjukkan tempat dan biasanya tidak dapat diubah menjadi kata kerja aktif.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*