JAKARTA, KalderaNews.com – Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengaku prihatin di daerah terpencil dan pedalaman, termasuk di Kalimantan Timur, banyak sekali Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) maupun Politeknik yang ternyata tidak mudah mendapatkan partner industri untuk mendukung praktek kerja industri.
Keprihatinan ini diutarakannya baru-baru ini dalam rapat Kerja Komisi X DPR RI bersama Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.
BACA JUGA:
- Dokter Lulusan Unisba Ini Bagikan Pengalaman Menarik Saat Mengabdi di Wilayah Pedalaman Kalimantan
- Tahukah Kamu, Ada Tiga Provinsi Baru, Hasil Pemekaran Provinsi di Papua
- Mensos Risma Hadiri Hari Anak Nasional bersama Anak-anak Suku Baduy
“Kesejahteraan gurunya kurang, kemudian juga sarpras (sarana dan prasarana), terutama ruang praktik siswa itu Pak Menteri, banyak sekali menjadi keluhan.”
“Banyak sekali peralatan yang sangat tertinggal dibandingkan dengan kondisi real atau tuntutan di industri,” imbuh Hetifah.
Catatan lainnya yakni mengenai sertifikasi. Keluhan yang muncul yakni tidak diakuinya sertifikasi yang mereka miliki, meski siswa telah mengikuti magang maupun uji kompetensi.
Ia pun menegaskan hal ini menjadi catatan kurang baik bagi dunia pendidikan.
Leave a Reply